KOMPAS.com – Alya Zahra Alviera Kusumah (11) tampak sibuk. Tangan kirinya memegang kantung berisi uang. Sedangkan tangan kanannya meraih kantong plastik yang ada di sebelahnya.
“Bu, mau pilih yang mana? Yang ini harganya Rp 5.000,” ujar Alya kepada salah seorang pembeli di halaman SD Pelita Nusantara Bandung, belum lama ini.
Setelah ibu pembeli memilih beberapa pakaian anak bekas layak pakai, Alya pun memasukkannya ke dalam kantong plastik.
Ia kemudian menyebutkan sejumlah uang yang harus dibayar oleh ibu tersebut.
Baca juga: Puasa Ramadhan dan Manfaat Penurunan Berat Badan
Alya lalu menghitung uang dari si ibu dan memasukkannya ke dalam kantung yang dipegang tangan kirinya.
Alya dan puluhan teman-temannya berjualan pakaian dan sepatu bekas hingga makanan di halaman sekolahnya.
Hasil dari penjualan pakaian sumbangan dari siswa dan masyarakat tersebut nantinya akan disumbangkan kepada anak panti asuhan.
“Seneng aja bisa bantu orang yang membutuhkan. Dari dulu orangtua suka ngajarin agar selalu berbagi apalagi di bulan puasa, bisa uang, mainan, atau bantuin jualan kayak gini,” ucap siswa kelas V SD ini.
Psikolog SD Pelita Nusantara, Ginanti mengatakan, anak sudah bisa diajarkan berbagi sejak dini, sekitar usia tiga tahun.
Misalnya, saat anak bermain dengan teman sebayanya, dan di sana hanya ada satu mainan. Maka orangtua harus memberi pengertian kepada anak agar mau bergantian memainkannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.