Bertubuh langsing, rajin olahraga, pola makan sehat, tetapi kok masih bermasalah dengan jantung, diabetes, atau bahkan kanker. Mungkin dari ngorok?
Ya, dengkuran malam tak bisa dianggap remeh. Mendengkur, bagi sebagian orang sudah dianggap biasa. Apalagi di Indonesia, ngorok dianggap sebagai tidur yang pulas.
Mendengkur merupakan tanda utama dari penyakit tidur bernama sleep apnea, yang artinya henti nafas saat tidur.
Dalam tidur saluran nafas melemas hingga menyempit. Sekali waktu penderitanya tercekik, lalu diikuti dengan suara tersedak atau bahkan terbatuk-batuk. Ini yang parah, sering kali ditemukan penderitanya hanya mendengkur lembut.
Sleep Apnea
Saat nafas tercekik, mekanisme tubuh akan membangunkan otak untuk menarik nafas, dan tidur kembali setelahnya. Episode bangun ini singkat sekali, sehingga penderita tak terjaga.
Micro arousal yang berulang kali dialami sepanjang malam, membuat proses tidur terpotong-potong. Akibatnya? Satu gejala khas lagi dari sleep apnea. Hipersomnia, yang artinya kantuk berlebihan.
Micro arousal bisa sebabkan kantuk berlebihan, yang pada gilirannya sebabkan micro sleep ketika beraktivitas.
Betapa berbahayanya micro sleep ini jika terjadi saat berkendara. Ini sebabnya para pendengkur disarankan untuk tidak berkendara. Di beberapa negara maju, bahkan harus merekomendasikan penahanan SIM sampai dinyatakan sehat kembali.
Baca juga: Mendengkur Bisa Jadi Tanda Adanya Penyakit
Di Amerika diperkirakan ada 9 persen wanita menderita sleep apnea, sedangkan pada pria prosentasenya 24 persen. Kebanyakan berusia paruh baya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.