Sayangnya 9 dari 10 penderita, tidak didiagnosis, apalagi dirawat dengan benar. Kenapa? Sederhana, mendengkur tak dianggap berbahaya.
Di Indonesia dengan jumlah penderita sekitar 17 persen populasi, jumlah yang dirawat tentu jauh lebih sedikit lagi. Padahal, akibat dari mendengkur tak bisa diremehkan sama sekali.
Penyakit jantung, hipertensi, diabetes, depresi, kanker, kematian hingga impotensi adalah akibat langsung dari sleep apnea. Tahukah Anda bahwa untuk kesehatan jantung, ngorok lebih berbahaya dibanding kolesterol maupun kebiasaan merokok?
Berbagai penelitian terdahulu sudah menunjukkan bagaimana sleep apnea akan meningkatkan risiko kanker.
Pada tikus yang disuntikkan sel tumor, oksigen lingkungan dikondisikan agar mirip seperti sleep apnea. Kelompok yang setiap tidur oksigen di-naik-turun-kan seperti nafas yang terhenti berulang kali, sel-sel tumor tumbuh menjadi kanker.
Sementara yang dikondisikan dengan suasana oksigen normal, sel tumor tak berkembang jadi ganas.
Baca juga: Cara-cara Medis untuk Atasi Ngorok yang Parah
Penelitian baru yang diterbitkan pada the European Respiratory Journal menunjukkan bahwa penderita sleep apnea wanita lebih berrisiko menderita kanker.
Sejumlah 2 persen dari penderita sleep apnea telah terdiagnosa dengan kanker serius, termasuk 2,8 persen wanita dan 1,7 persen pria. Pada wanita, kanker terbanyak adalah kanker payudara, sementara pria kebanyakan menderita kanker prostat.
Gejala sleep apnea pada wanita tak begitu kentara dibanding pria. Jika pria tampak nyata mendengkur keras, ngantukan dan tampak sesak saat tidur. Sementara wanita lebih banyak mengeluhkan kelelahan, insomnia, depresi dan sakit kepala di pagi hari.
Sayangnya, sampai saat ini masih belum bisa dibuktikan secara pasti apakah perawatan sleep apnea akan berefek positif pada penyembuhan kanker.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.