Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Takaran Kopi Harus Diminum demi Maksimalkan Performa?

Kompas.com - 11/06/2019, 16:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Ada banyak pecinta kopi yang harus mengonsumsi minuman berkafein untuk memulai hari mereka.

Biasanya, hal ini dilakukan agar bisa terjaga dan lebih semangat menjalani hari.

Sejumlah peneliti baru saja mendesain alat optimalisasi kafein berbasis web.

Piranti ini dapat membantumemberitahu setiap individu tentang berapa banyak kafein yang mereka butuhkan untuk mencapai kewaspadaan maksimal.

Ini menjadi salah satu solusi konsumsi kafein dalam jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh.

Data terakhir datang dari Yayasan Henry M. Jackson untuk Advancement of Military Medicine yang mendesain alat dalam bentuk algoritma.

Baca juga: Benarkah Kopi Decaf Benar-benar Bebas Kafein?

Alat ini bekerja dengan melacak beberapa skenario kurang tidur dan shift kerja sebelum menghitung panduan konsumsi kafein.

Lalu, mengapa hal ini dianggap penting?

Ketika para peneliti mengaplikasikannya ke dalam praktek minum kopi modern, mereka menemukan bahwa orang-orang membutuhkan kafein rata-rata 40 persen lebih sedikit, atau mampu meningkatkan kewaspadaan dengan tambahan 40 persen.

"Alat ini memungkinkan setiap individu untuk mengoptimalisasi efek manfaat dari kafein sambil meminimalisasi jumlah konsumsinya."

Demikian kata pemimpin studi Jaques Reifman seperti dilansir dari laman D'Marge.

Ambil contoh ketika kamu pergi nongkrong bersama teman-teman hingga larut malam, padahal ada jadwal presentasi dengan klien keesokan harinya.

Baca juga: Minum Kopi 25 Gelas Sehari, Masih Oke untuk Kesehatan, Benarkah?

Dengan kondisi yang mungkin masih lelah dan ngantuk karena pergi semalaman, kamu mungkin membutuhkan suntikan semangat dari kafein.

Tapi, kamu juga tidak menginginkan terkena masalah karena terlalu banyak minum kopi, seperti masalah pencernaan, bolak-balik buang air kecil, hingga hiperaktif.

Algoritma alat tersebut akan memberitahumu berapa banyak kopi yang kamu butuhkan.

"Dengan menggunakan algoritma kami, bisa ditentukan kapan dan berapa banyak kopi yang harus dikonsumsi oleh subjek."

"Kami bisa membantu meningkatkan kewaspadaan mereka hingga 64 persen dengan mengonsumsi jumlah kafein yang sama," kata Reifman.

Menurut riset terdahulu, efek terlalu banyak minum kopi bisa menyebabkan kecemasan dan gangguan tidur bagi sebagian orang.

Baca juga: Mengapa Minum Kopi Bikin Perut Terasa Mulas?

Artikel terdahulu dari D'Marge juga menyebutkan tentang jumlah maksimal kopi yang bisa diminum dalam sehari, dan mengungkapkan beberapa poin menarik.

Profesor Elina Hyppönen dari Australian Center for Precision Health mengatakan, kebanyakan oranvmg setuju jika kita meminum terlalu banyak kopi kemungkinan muncul rasa gelisah, terganggu atau mungkin mual.

Reaksi itu terjadi karena kafein membantu fungsi tubuh kita bekerja lebih cepat dan berat.

"Namun, efek tersebut juga bisa diterjemahkan sebagai sinyal bahwa jumlah kopi yang dikonsumsi sudah mencapai batasnya," kata Elina.

Kita juga tahu, risiko penyakit kardiovaskular meningkat seiring dengan meningkatnya tekanan darah sebagai konsekuensi konsumsi kafein yang terlalu berlebihan.

Lalu, demi menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah yang sehat, setiap orang harus membatasi konsumsi kopi mereka maksimal enam cangkir sehari.

Baca juga: Kopi Termahal di Dunia, Secangkir Rp 1 Juta

"Berdasarkan data kami, enam cangkir adalah batas kafein mulai memberi efek negatif terhadap risiko kardiovaskular," ujar dia.

Alat terbaru dengan algoritma ini bisa membantu memperkuat jumlah asupan kafein dari para peminum kopi reguler.

Meski bisa diakses oleh publik secara online, namun pendaftaran tetap diperlukan.

Ini juga mengharuskan pengguna untuk secara manual memasukkan jadwal tidur, bangun, dan kewaspadaan puncak yang diinginkan bersama dosis dan waktu asupan kafein.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber DMarge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com