Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/06/2019, 12:14 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehadiran buah hati menjadi momen yang ditunggu pasangan suami istri. Namun, tak sedikit pasangan yang harus menungu bertahun-tahun agar bisa menimang seorang bayi.

Kesulitan untuk hamil alias infertil diderita sekitar 15 persen pasangan usia subur.

Menurut spesialis kesuburan dokter Jeffrey M. Goldberg, infertilitas adalah kegagalan untuk hamil setelah satu tahun melakukan hubungan seks tanpa kontrasepsi.

"Jika kehamilan belum tercapai dalam satu tahun, saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis infertilitas," ucapnya.

Kesuburan bisa saja menurun karena faktor usia dan ini bisanya terjadi pada pertengahan hingga akhir usia 30 dan 40 tahun.

Oleh karena itu, wanita yang berusia 35 tahun atau lebih harus segera berkonsultasi dengan dokter setelah enam bulan berusaha mendapatkan keturunan.

Wanita berusia 30 tahun dengan tingkat kesuburan yang baik memiliki 20 persen kemungkinan untuk hamil. Namun, di usia 40 tahun peluang tersebut turun menjadi sekitar lima persen saja.

Baca juga: Bayi Tabung, Upaya demi Menimang Buah Hati

Berikut kondisi yang bisa menyebabkan gangguan kesuburan dan perlu segera berkonsultasi dengan dokter:

  • Wanita dengan siklus menstruasi tidak teratur atau tidak ada, yang merupakan tanda dia tidak berovulasi secara normal.
  • Wanita dengan riwayat endometriosis, adhesi panggul (jaringan parut) atau infeksi panggul.
  • Wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik tuba, infeksi panggul atau perlu membalikkan ligasi tuba.
  • Pria dengan analisis semen abnormal, masalah ereksi atau ejakulasi.
  • Pria yang membutuhkan pembedahan untuk membalikkan vasektomi atau mendapatkan sperma.
  • Wanita lajang yang membutuhkan donor sperma.

Meskipun bukan masalah kemandulan, wanita yang mengalami keguguran dua kali atau lebih juga harus segera berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: Jarak Usia dalam Memilih Pasangan Hidup, Apa Pentingnya?

Solusi

Karena infertilitas melibatkan dua pihak, yaitu suami dan istri, menemukan penyebab sulit hamil juga memerlukan tes kedua pihak.

Berikut pemeriksaan yang harus dilakukan pasangan jika ingin memiliki keturunan:

  • Melacak ovulasi (masa subur) wanita.
  • Skrining untuk masalah anatomi seperti fibroid atau tuba falopi yang tersumbat.
  • Mengambil sampel semen untuk mengetahui jumlah sperma.

Pemeriksaan tersebut digunakan oleh para ahli untuk mendapatkan penangan seperti berikut:

  • Obat-obatan seperti Clomid atau letrozole untuk meningkatkan ovulasi.
  • Pembedahan pada salah satu pasangan, seperti prosedur untuk membalikkan ligasi tuba sebelumnya atau vasektomi, mengangkat tumor fibroid dari rahim atau kista dari ovarium atau untuk mengobati endometriosis.
  • Prosedur seperti inseminasi intrauterin (juga disebut IUI atau inseminasi buatan) atau teknologi reproduksi berbantuan seperti fertilisasi in vitro.
  • Diskusi tentang faktor gaya hidup yang dapat mengganggu kesuburan, termasuk merokok dan kelebihan berat badan.

Dokter juga dapat membantu memutuskan cara terbaik untuk melanjutkan rencana kehamilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com