Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/06/2019, 14:55 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mencuci tangan adalah bagian penting untuk menjaga kesehatan.

Seiring dengan kemajuan zaman, kini muncul hand sanitizer yang diklaim ampuh membasmi kuman penyakit yang bersarang di tangan.

Hand sanitizer seringkali diproduksi dengan kemasan yang menarik dan aroma harum sehingga menarik perhatian banyak orang, khususnya anak-anak.

Lantas, apakah hand sanitizer benar-benar aman digunakan?

Tidak semua hand sanitizer terbuat dari bahan yang sama.

Menurut CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit), sebaiknya kita menggunakan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.

Baca juga: Meski Pakai Toilet Pribadi, Jangan Malas Cuci Tangan...

Hand sanitizer memang efektif dalam membasmi kuman.

Namun, pembersih berbasis non-alkohol sebenarnya dapat berbahaya dan dapat menyebabkan kuman mengembangkan resistensi terhadap sanitasi.

Sangat penting untuk menghindari pembersih tangan yang mengandung triclosan, bahan sintetis yang ditambahkan ke banyak produk antibakteri.

FDA memperingatkan dosis tinggi triclosan menyebabkan penurunan kadar beberapa hormon tiroid dan bisa membakar bakteri risesten terhadap antibiotik.

Hand sanitizer tidak dapat menghilangkan bakteri jika kita tidak menggunakannya dengan benar.

Kita juga harus menggunakan pembersih tangan dengan jumlah yang tepat dan menggosoknya ke semua permukaan tangan, lalu membiarkan produk mengering.

Selain itu, jangan gunakan lap tangan atau membilasnya setelah menggunakan hand sanitizer.

Ketika digunakan dengan benar, pembersih tangan berbahan dasar alkohol mampu membunuh setidaknya 99,9 persen virus, jamur, dan bakteri.

Baca juga: 3 Cara Hilangkan Rasa Panas di Tangan Setelah Mengolah Cabai

Jadi setelah kita menyentuh pegangan tangga di tempat umum atau pegangan keranjang belanja, menggunakan hand sanitizer dapat membantu kita menghindari virus atau bakteri.

Tetapi perlu diingat, kita bisa terkontaminasi virus atau bakteri lewat udara yang kita hirup.

Sayangnya, hand sanitizer tidak dapat mengatasi hal ini. Menggunakan hand sanitizer juga bukan cara terbaik dan paling efektif untuk membersihkan tangan.

Kenyataanya, tidak ada yang bisa mengalahkan sabun dan air biasa untuk membasmi kuman.

Menurut CDC, cara terbaik untuk mencegah penyebaran infeksi dan mengurangi risiko sakit adalah dengan mencuci tangan secara teratur, jika memungkinkan.

Usahakan untuk hanya menggunakan hand sanitizer jika sabun dan air tidak dapat diakses, seperti ketika kita berada di dalam mobil, ketika berbelanja atau di bioskop atau konser.

Selain itu, jangan gunakan hand sanitizer setelah memegang bahan kimia atau ketika tangan tampak kotor, dalam kasus itu gunakan sabun dan air.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com