KOMPAS.com - Lemak seringkali dituding sebagai penyebab naiknya berat badan sehingga orang akan menghilangkannya dari daftar pola makan. Padahal, kita juga butuh lemak agar diet yang kita lakoni berjalan sukses.
Pelatih nutrisi Max Lugavere mengatakan, tidak ada lemak yang diciptakan buruk untuk kesehatan, justru manusia lah yang membuatnya menjadi tidak sehat untuk dikonsumsi.
Menurutnya, lemak yang baik memiliki stabilitas kimia, mengalami pemrosesan minimal dan mengandung senyawa bermanfaat lainnya.
Contoh makanan mengandung lemak baik yang mudah ditemui misalnya minyak zaitun extra-virgin, minyak alpukat dan minyak kelapa.
Buah alpukat dan lemak ikan seperti salmon liar, sarden, makarel - daging sapi yang diberi makan rumput, omega-3 atau telur dari ayam organik juga mengandung lemak baik.
Bahkan, minyak MCT atau suplemen yang sering ditambahkan ke smoothie, bulletproof coffe atau kopi mentega dan salad juga mengandung lemak baik.
Di sisi lain, lemak yang buruk untuk kesehatan memiliki ketidakstabilan kimia, mengandung lemak trans, serta rasio omega-3 dan omega-6 yang tidak seimbang.
Baca juga: Bisakah Membakar Lemak Hanya dengan Angkat Beban?
Lemak juga dikatakan buruk bila mengalami ekstraksi panas dan kimia, disuling, dibuat lebih bening, dan proses deodorisasi.
Makanan megandung lemak "jahat" sangat mudah kita temui, dan biasa digunakan untuk menyiapkan makanan yang disukai banyak orang. Jenis lemak jahat ini antara lain minyak kanola, minyak biji anggur, minyak jagung, atau minyak kedelai.
Minyak sawit, minyak bunga matahari, minyak safflower, minyal lobak dan saus yang digunakan untuk salad juga kerap mengandung lemak jahat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.