Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Jauh Orangtua Boleh Beri Bantuan untuk Anak?

Kompas.com - 15/06/2019, 12:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Tidaklah mengejutkan jika orangtua ingin memberikan anak-anak mereka yang terbaik dalam hidupnya, bahkan dibanding yang mereka miliki.

Namun, tak sedikit orangtua yang terlalu memanjakan anak-anaknya, dan terlalu banyak memberikan bantuan.

Ini bukanlah isu yang hitam-putih, melainkan masuk ke area abu-abu yang tidak memiliki aturan tersendiri.

Berikut ini adalah beberapa hal yang orangtua boleh dan tidak perlu bantu anak-anak mereka:

1. Membiarkan mereka berjuang

Direktur Center for Family Wealth di Merill Private Wealth Management, Matthew Wesley sudah membantu banyak keluarga dengan kekayaan yang mereka miliki.

Dia menyebut orangtua harus mengatur keseimbangan dukungan dan fungsi yang berlebihan.

Baca juga: Tak Ada Salahnya Sesekali Orangtua Menangis di Depan Anak

Ia berharap semua orangtua memahami ada area mana saja mereka bisa membantu anak-anaknya.

"Tugas terpenting mereka adalah mempersiapkan anak-anak untuk berkembang sendiri sebagai orang dewasa," kata Matthew, dilansir dari Forbes.

Orangtua dengan fungsi yang terlalu berlebihan, justru cenderung membuat anak tidak belajar skill-skill kehidupan, yang dibutuhkan untuk menjadi mandiri.

Padahal hal-hal yang dibantu orangtua itu sebenarnya atau seharusnya bisa dikerjakan sendiri oleh di anak.

Dengan kata lain, mereka bisa saja kelak menjadi orang dewasa yang tidak sesuai fungsinya.

Misalnya, anak yang tidak belajar bagaimana mencari dan menghabiskan uang secara bijak akan cenderung menjadi orang dewasa yang tidak mandiri secara finansial.

Anak-anak akan tumbuh jauh lebih baik ketika diberi tanggung jawab. Mereka juga akan cenderung bisa menghadapi situasi siap gagal.

Jika kita terlalu banyak membantu anak, "sayap" mereka tidak akan kuat untuk terbang. Sebab perjuangan akan membangun kemampuan dan kepercayaan diri pada setiap individu.

2. Jangan nyaman jika anak merasa cukup dengan dirinya

Halaman:
Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com