Cara memeranginya: hindari dorongan tersebut dengan membuat batasan antara diri kita dan nafsu. Misalnya, jika rasa nafsu terhadap mi instan atau pun ayam goreng sering menghampiri kita ketika melewati restoran, maka hindari rute tersebut.
Baca juga: Hobi Ngemil Bisa Menurunkan Kekebalan Tubuh
3. Kebangkitan kembali 'ngidam' makanan cepat saji
Area otak dorsolateral prefrontal cortex, yang terletak di bagian depan kepala, menentukan faktor konsekuensi jangka panjang dari suatu tindakan yang kita lakukan, norma sosial dan motif lainnya untuk menahan diri dari nafsu makanan cepat saji.
Namun, akan muncul peringatan adil: jika kamu lapar, kurang tidur atau stres, keinginan makan fast food makin kuat.
Cara memeranginya: fokus pada efek samping fast food atau bayangkan makanan enak yang ada di otak kita jatuh ke tanah dan sangat kotor. Sebuah studi imajinasi otak menunjukan bahwa melatih pikiran-pikiran tersebut akan mengaktivasi area otak tertentu.
4. Sensasi gigitan pertama
Satu gigitan makanan kesuksaan tersebut akan menggugah semua indera kita dan mengirimkan data sensori ke gustatory cortex.
Sel pencari rasa pada sistem pencernaan mengirim sinyal kesenangan kembali ke otak kita. Lalu, dopamin dan opionoid mengalir bebas dan kita pun akan lebih sulit berhenti makan daripada sebelumnya.
Cara memeranginya: kuatkan area otak dorsolateral prefrontal cortex dengan olahraga rutin. Latihan fisik akan memperlancar aliran darah dengan oksigen, hormon dan cadangan glikogen. Semakin kita berkeringat, akan semakin kuat kedisiplinan kita.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.