Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Bijaksana Mengungkapkan Beda Pendapat dengan Atasan

Kompas.com - 16/06/2019, 11:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Tidak semua atasan menghargai karyawan yang berani mengungkapkan pandangan yang bertentangan, khususnya dalam budaya yang lebih konservatif seperti di Asia.

Tak seperti budaya di negara Barat, di mana orang didorong untuk berbicara dan menegaskan kepribadian mereka, budaya Asia umumnya kurang suka mempertanyakan otoritas dan mengekspresikan pandangan yang berlawanan.

Senioritas menang atas segalanya dan untuk tidak setuju dengan atasan berarti melanggar norma-norma budaya.

Kendati demikian, diakui telah ada perubahan bertahap menuju budaya kerja Asia yang lebih terbuka dan memberdayakan. Sebagian besar didorong oleh media sosial dan pembagian nilai serta ide terbuka antara orang-orang di berbagai belahan dunia.

Oleh karena itu, sekalipun masih ada organisasi konservatif yang mengharapkan karyawan untuk menundukkan kepala dan melakukan apa yang diperintahkan, kabar baiknya adalah kian banyak perusahaan progresif dan liberal di Asia saat ini, terutama yang bekerja pada bidang start-up dan teknologi.

Selain itu, tidak masalah untuk berbeda pandangan dengan atasan, dan dia bahkan mungkin menghargai perspektif yang berbeda - selama kamu melakukannya untuk alasan dan cara yang benar.

Dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, JobStreet.com, situs informasi lowongan kerja di Indonesia, berbagi lima cara sederhana, namun efektif saat tidak setuju dengan atasan:

1. Berikan alasan yang konstruktif/membangun

Jangan sekadar tidak setuju karena memang tidak setuju. Beri pandangan dengan fakta yang relevan dan tawarkan solusi yang layak untuk masalah tersebut.

Sebab, sikap kritis tanpa menawarkan saran yang bermanfaat untuk menyelesaikan masalah hanya dianggap akan mengganggu atasan.

Pastikan juga kamu memiliki sesuatu yang konstruktif dan atasan akan mempertimbangkan pandangan tersebut.

Baca juga: Kelebihan Bos Perempuan Dibandingkan Pria

2. Fokus pada gambaran besar

Untuk memastikan pandangan kamu relevan, tanyakan pada diri sendiri apakah ide yang disampaikan membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan lebih efisien? Apakah pandangan kamu selaras dengan kepentingan terbaik untuk perusahaan?

Sebab, jika tidak setuju karena masalah personal, tanpa ada gambaran besar ke depan, maka tidak akan relevan dan bisa memperparah hubungan dengan atasan. 

3. Ekspresikan dengan kerendahan hati

Cara kamu mengekspresikan pandangan sering kali menentukan reaksi yang didapatkan. Saat mengekspresikan perspektif, akui bahwa itu hanya sudut pandang.

Oleh karena itu, yakinkan atasan bahwa kamu masih menghormati pandangannya, sekalipun mungkin tidak sependapat. Plus, jaga suasana agar percakapan tetap terbuka dan positif.

Jangan terlihat seperti orang yang tahu segalanya, sebab berisiko mendapatkan citra buruk.

Baca juga: Tertekan dengan Beban Kerja? Coba Lakukan Micro Break

4. Pilih waktu dan tempat yang tepat

Seperti kata pepatah, ada waktu dan tempat untuk segalanya. Jika ingin menyampaikan rasa tidak setuju kepada atasan, jangan lakukan ketika ia sedang mengalami hari yang buruk.

Pilih momen ketika atasan santai dan tidak terburu-buru untuk memenuhi deadline.

Di sisi lain, jika memiliki pandangan yang bertentangan selama rapat internal, sampaikan dengan hormat, sehingga atasan tidak merasa malu.

Jika pada rapat dengan pihak luar, kamu harus menunggu sampai memiliki kesempatan berbicara dengan atasan secara pribadi.

Tidak setuju dengan atasan di hadapan pihak ketiga akan membuat kamu, dan perusahaan terlihat tidak profesional.

5. Menjual ide

Seringkali, ketika mengajukan ide, cara kita "menjualnya" memengaruhi bagaimana gagasan itu diterima.

Nah, daripada hanya menyatakan sudut pandang, yakinkan manfaat ide itu kepada atasan.

Hal ini dilakukan dengan menekankan value proposition atau nilai keuntungan di balik ide tersebut--yaitu keuntungan spesifik yang ditawarkan dan bagaimana hal itu akan memberikan hasil yang lebih baik daripada ide atasan.

Tempatkan diri pada posisi atasan, dan tanya pada diri sendiri 'Apakah kamu akan 'membeli' apa yang 'dijual'?

Baca juga: 5 Tanda Posisi di Kantor Sedang Terancam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com