Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2019, 08:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah orang sangat menyukai olahraga dan berkeringat, apalagi setelah olahraga hormon bahagia memang meningkat.  Kadang tanpa disadari mereka olahraga terlalu berlebihan alias overtraining.

Overtraining adalah kondisi ketika kondisi tubuh atau performa tubuh ketika berolahraga mulai menurun karena olahraga yang terlalu banyak tanpa  pemulihan dengan cukup.

"Olahraga memberi tekanan bagi tubuh dan merusak otot. Pada masa pemulihan sebetulnya tubuh akan menjadi lebih kuat dan bugar, seiring dengan otot-otot yang terbangun dan memperbaiki diri," kata co-owner Result Fitness dari Newhall, California, Rachel Cosgrove, C.S.C.S.

Cosgrove menambahkan, jika otot-otot tubuh kita rusak setelah olahraga dan kita kembali berolahraga keras sebelum otot selesai membangun memulihkan diri, tubuh kita tidak akan pernah benar-benar pulih apalagi menjadi kuat.

Namun, memprioritaskan pemulihan tidak selalu mudah, terutama jika kita memiliki pola pikir bahwa semakin banyak olahraga semakin baik.

Baca juga: Berat Badan Tak Turun Meski Rutin Olahraga, Apa yang Terjadi?

Selain itu, bagi awam sulit menentukan apakah sudah terlalu banyak olahraga atau tidak, sebelum ada sesuatu yang serius muncul. Misalnya, cedera kronis yang terjadi.

Lalu, seperti apa tanda-tanda lainnya yang bisa kita temukan?

Tanda-tanda terlalu banyak olahraga

- Tubuh menjadi lebih lemah. Rasanya seperti kita memanggul beban yang sangat berat namun kita tidak melihat hasil apapun dari tubuh kita.

Kita juga tidak bisa mengangkat beban yang lebih berat atau lebih lama, ketahanan dan stamina tubuh kita juga tidak meningkat. Jika kamu mengalaminya, bisa jadi kamu berolahraga terlalu banyak.

- Mood berantakan. Kadang kita merasa sangat stres, semangat, berubah-ubah, sedih, depresi, hingga cemas. Itu bisa menjadi tanda lainnya dari olahraga berlebihan. Hal itu terjadi karena tubuh kelelahan, keseimbangan hormon dan kesehatan mental mulai terkorbankan.

- Perubahan hormon, seringkali disertai rasa nyeri dan membuat kita sulit tidur nyenyak selama tujuh jam atau lebih. Kelelahan adalah efek samping lainnya. Kurang energi datang dari tingginya level kortisol (hormon stres) dalam tubuh.

- Mudah sakit. Kebanyakan olahraga seringkali mengganggu sistem imun seseorang. Membuat kita cenderung mudah sakit setiap kali terserang virus. Olahraga dalam keadaan sakit bisa membuatnya semakin parah, sehingga kita perlu istirahat.

- Olahraga menyebabkan peradangan dan ketika tidak disertai waktu pemulihan yang cukup, tidak ada waktu untuk memulihkan peradangan, sakit dan cedera itu. Sehingga seringkali kita merasa lebih sakit dari biasanya.

- Bagi wanita, olahraga berlebihan dan diet ekstrim dapat mengganggu siklus menstruasi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com