Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Benda Harian yang Lebih Kotor daripada Alas Duduk Kloset

Kompas.com - 18/06/2019, 08:26 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Studi lain di Arab Saudi mengatakan, 97 persen tombol lift terkontaminasi.

Disebutkan, satu diantara 10 lift memiliki kuman yang bisa menyebabkan keracunan makanan atau infeksi sinus.

6. Handuk

Dr. Peter Barratt, Direktur Initial Washroom Hygiene, mengatakan kepada MailOnline, bakteri membutuh tiga elemen untuk berkembang.

Ketiga elemen itu adalah kelembapan, suhu hangat, dan materi organik.

"Tentu handuk menjadi basah dan partikel kulit mati menempel padanya usai digunakan. Ini menjadi makanan organik bagi mikroba," kata dia.

Jadi, sebaiknya handuk dicuci seminggu sekali dengan suhu panas.

Baca juga: Seperti Olahraga, Berendam Air Panas Pun Bakar Kalori

7. Mesin ATM

Setiap tombol yang kamu pencet pada anjungan tunai mandiri (ATM), rata-rata mengandung 120 kuman - termasuk virus influensa dan E. coli.

Data ini diungkapkan pada peneliti Universitas Arizona.

Disebutkan pula, sebanyak 94 persen lembaran uang membawa bakteri yang bisa mendatangkan penyakit.

Ini merupakan hasil studi Southern Medical Journal.

8. Karpet

Bakteri senang bermukim di dalam karpet. Menurut Readers Digest, rata-rata per orang kehilangan 1,5 juta sel kulit setiap jam, dan karpet memiliki 200.000 bakteri per inci persegi.

Artinya, karpet bagaikan surga makanan (sel kulit) bagi bakteri. Jadi, amat baik untuk membersihkan karpet dengan sistem uap setidaknya setahun sekali.

Baca juga: Karpet Karya Desainer Virgil Abloh Dilelang di Jakarta

9. Talenan

Ada 200 kali lebih banyak bakteri fecal (bakteri yang ditemukan pada tinja) pada talenan biasa dibandingkan dengan dudukan WC.

Pandangan ini diungkapkan pakar kebersihan Dr. Gerba kepada Fairfax.

Pengolahan makanan mentah mewujudkan kondisi yang ideal bagi kuman. "Dan, mengelap meja dapur justru akan semakin menyebar kuman," kata Gerba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com