Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Memberi Tidur Berkualitas pada Bayi...

Kompas.com - 18/06/2019, 18:11 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Reuters

 

Di waktu yang sama, ibu yang mengalami depresi pascamelahirkan cenderung tidak melakukan strategi tidur tersebut.

Anak-anak cenderung memiliki kontrol tidur yang lebih baik ketika mencapai usia tiga tahun jika strategi tidur tersebut diterapkan.

Sementara, anak-anak yang ibunya mengalami depresi pascamelahirkan akan cenderung mengalami masalah tidur.

Penerapan waktu tidur yang konsisten juga berdampak baik pada durasi tidur.

"Pesan terpentingnya di sini adalah orangtua bisa memberikan perubahan sederhana untuk jangka menengah dan panjang," kata Jodi Mindell dari Saint Joseph's University, Philadelphia.

Mindell, meski tidak terlibat dalam studi ini, merupakan peneliti masalah tidur pada anak.

Batasan studi adalah studi ini tidak terlalu memerhatikan perbedaan.

Intervensinya fokus pada kasus kelahiran pada satu rumah sakit di Selandia Baru yang banyak melayani orangtua ras Kaukasoid, yang memiliki latar belakang edukasi cukup baik.

Program ini seharusnya ditawarkan pada kelompok yang lebih berisiko, termasuk kelompok dengan level sosio-ekonomi berbeda dan memiliki sejarah depresi.

Baca juga: Orang Depresi Jarang Tersenyum?

"Kami sering menemukan ibu hamil lebih banyak fokus pada kelahiran ketimbang tantangan yang akan datang setelah proses tersebut."

Bagitu kata Liora Kempler dari Woolcock Institute of Medical Research di Sydney, Australia.

Kempler juga tidak terlibat dalam studi tersebut, namun ia merupakan peneliti pola tidur ibu dan bayi setelah melahirkan, terutama bagi ibu yang pertama kali memiliki anak.

Meskipun kebanyakan program perinatal menawarkan nasihat tentang penghilang rasa sakit, makan dan tidur setelah melahirkan, infomasi ini seringkali hanya singkat atau masih meninggalkan serangkaian pertanyaan.

Kempler meyakini, penting bagi para wanita hamil untuk mengedukasi diri mereka tentang pengasuhan anak dan bagaimana perilaku mereka bisa berdampak pada bayi.

"Ini tidak hanya membantu mereka membuat keputusan, tetapi juga memberi kepercayaan diri dalam membuat keputusan tersebut."

"Sehingga tidak lagi bingung dengan variabel dan saran dari internet atau kerabat yang seringkali bertentangan," kata Kempler.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com