Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2019, 09:33 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Transformasi berat badan Rachel Hosie pada Oktober 2018 dan Juni 2019VIA INSIDER Transformasi berat badan Rachel Hosie pada Oktober 2018 dan Juni 2019
Menurut Rachel, memangkas roti, gula, atau apapun yang disukai dari pola makan bukanlah langkah awal yang tepat dalam melakukan penurunan berat badan.

Sebab, kita akan cenderung kalap setelahnya. Lalu, tanyakan pada diri sendiri: apakah kita mau berhenti makan makanan enak itu selamanya?

Sepertinya tidak, bukan?

Kita mungkin berpikir tidak bisa mengontrol porsi makan secara moderat.

Misalnya, ketika mengonsumsi cokelat, kita merasa tak bisa berhenti hanya mengonsumsi setengah batang saja.

Hal ini sebetulnya bisa dilakukan jika kita berhenti memandang satu makanan sebagai sumber masalah.

"Tidak ada makanan yang baik dan buruk, meskipun ya ada yang kurang bernutrisi," kata Rachel.

Rachel mencoba memikirkan makanan dari segi makro. Masing-masing makanan adalah sumber protein, karbohidrat atau lemak.

"Jadi, cokelat adalah karbohidrat. Sama seperti pisang atau oat, dan mereka bisa menjadi bagian dari hidup sehat," ujar dia.

Baca juga: Makan Tak Dikontrol, Berat Badan Naik 6 Kilogram Usai Lebaran

Contoh lainnya adalah donat. Jika menyukainya, kita tak perlu berhenti memakannya selamanya hanya untuk menurunkan berat badan.

Kamu mungkin lebih membatasinya, tapi kamu masih bisa memakannya.

"Hanya karena ada donat di depan matamu, bukan berarti kamu harus memakannya. Tapi di sisi lain, saat kamu sedang sangat meninginkannya, makan dan nikmatilah."

"Kamu tak perlu seperti menghukum dirimu sendiri," kata dia.

2. Hanya olahraga

Sebelum mengubah pola hidupnya, Rachel sudah rutin berolahraga 4-5 kali seminggu. Ia menjalani perpaduan angkat beban, kelas menari, dan netball.

Di kesehariannya, Rachel juga tergolong aktif. Ia berjalan setidaknya 14.000 langkah per hari. Namun ia tetap memiliki berat badan berlebih.

Enam bulan terakhir mengubah pandangan hidupnya, bahwa olahraga menjadi percuma ketika tak diimbangi pola makan seimbang.

Saat itu, ia memang masih mengonsumsi terlalu banyak makanan.

"Olahraga adalah hal yang sangat baik dan bisa membantu proses penurunan berat badan."

"Tapi, jika hanya berpikir olahraga saja bisa menurunkan berat badan, kamu akan kecewa dengan hasilnya," ujar Rachel.

Baca juga: Jangan Dihindari, Karbohidrat Tak Selalu Sebabkan Kenaikan Berat Badan

3. Meningkatkan asupan protein

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com