Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2019, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memakai tabir surya atau krim pelindung matahari adalah hal yang wajib dilakukan demi melindungi kulit dari radiasi sinar ultraviolet.

Namun, pernahkah kamu memahami berapa lama krim pelindung matahari yang kita miliki bertahan lama?

Adakah batas kedaluwarsa dari tabir surya yang biasa kita pakai?

Menurut dokter kulit Alok Vij, tabir surya atau krim pelindung matahari bisa kedaluwarsa lebih cepat jika tidak disimpan dengan benar.

"Umur simpan tabir surya secara umum adalah sekitar tiga tahun, asalkan disimpan di tempat yang sejuk dan kering," jelas Dr. Vij.

Menurut Vij, menyimpan tabir surya di tempat yang panas atau lembap dapat dengan cepat memecah banyak bahan aktif yang menghalangi sinar UV.

Panas, cahaya, dan kelembapan yang meningkat membuat tabir surya terdegradasi lebih cepat.

Baca juga: Apakah Krim Pelindung Matahari Bisa Menggantikan Tabir Surya?

Jadi, itu bisa membuat krim tabir surya tidak menawarkan perlindungan sinar UV yang sama seperti saat pertama kali kita menggunakannya.

Bahkan, menggunakan tabir surya dengan benar pun tidak akan membuatnya bertahan lama seperti yang kita pikirkan.

"Secara realistis, jika menggunakan tabir surya seperti yang diarahkan, setiap botol tidak akan bertahan lebih dari beberapa bulan," kata Vij.

Vij mengatakan, ini terjadi agar kita menggunakan tabir surya penuh satu ons untuk menutupi bagian tubuh yang terbuka seperti lengan, kaki, punggung, dada.

Satu ons setara dengan satu gelas seloki kecil.

Dan, karena sebagian besar botol tabir surya mengandung sekitar empat ons, kita bisa menggunakan sebotol dalam beberapa minggu jika memiliki banyak aktivitas di luar ruangan.

Namun, bisa saja tabir surya yang di toko adalah stok lama yang disimpan dengan cara yang kurang tepat.

Baca juga: Terbukti, Bahan Kimia dalam Tabir Surya Meresap ke Darah dengan Cepat

"Mungkin baik-baik saja, tetapi kamu tidak tahu bagaimana tabir surya disimpan," kata Vij.

Menurut dia, bisa saja pihak toko menyimpan stok tabir surya atau krim pelindung matahari yang dijualnya dalam gudang atau ruangan yang panas.

"Pada saat itu, bahan aktif mungkin sudah rusak," tambah dia.

Oleh karena itu, kita harus menggantinya setiap bulan jika sering menggunakannya.

Tapi jika tak terlalu banyak menghabiskan waktu di luar ruangan, simpanlah tabir surya di tempat yang sejuk dan kering.

Tulis tanggal kapan kita membeli dan membuka kemasan, untuk mengingat kapan waktu untuk menggantinya.

Selain itu, tidak semua bahan yang digunakan untuk membuat krim pelindung matahari memiliki tingkat ketahanan yang sama.

Ada tabir surya bebasis mineral atau kimia, di mana keduanya di tambahkan dispersan agar membantu penyebaran formula ke kulit secara lebih merata.

Tapi, bahan-bahan ini dapat terdegradasi seiring waktu dan menyebabkan perubahan tekstur atau keefektifan yang tidak merata.

Jika pengawet dalam tabir surya tidak berfungsi karena rusak, bakteri dapat tumbuh di dalam botol yang dapat menyebabkan ruam dan jerawat.

Tabir surya berbahan dasar mineral, titanium, dan seng biasanya tidak akan terdegradasi, tetapi zat penstabil lain yang ditemukan dalam botol tetap akan mengalami degradasi.

Baca juga: Apakah Astronot Perlu Tabir Surya?

Jika tabir surya berbasis mineral telah menurun kualitasnya, tekstur tabir surya mungkin akan terasa seperti pasir atau mengandung sedikit kerikil dalam formula.

Sering kali, jenis tabir surya yang sudah kadaluwarsa ini tidak dapat menyatu atau meresap ke dalam kulit.

Sementara itu, tabir surya berbasis kimia cenderung menjadi lebih buruk, terutama jika disimpan di tempat yang terkena sinar matahari.

Dua bahan aktif yang ditemukan dalam tabir surya berbasis kimia - avobenzone dan octinoxate - adalah bahan yang paling tidak stabil.

Jika teroksidasi, saat digunakan akan menyebabkan dermatitis kontak alergi, yang terlihat seperti sengatan matahari yang melepuh.

Tapi, sebenarnya ini adalah reaksi alergi karena cahaya dan panas mencapai bahan kimia dan kemudian dioleskan pada kulit.

Baca juga: Negara di Amerika Utara Akan Larang Tabir Surya, Apa Alasannya?

“Jika kamu menggunakan tabir surya yang sudah kedaluwarsa, pada dasarnya kamu hanya menggunakan pelembap biasa dan tidak mendapatkan perlindungan UV apa pun,” kata Vij.

“Banyak orang berpikir tabir surya memang melindungi kulit dari sinar UV. Tetapi jika sudah terlalu alam atau kedaluwarsa, kulit rentan terbakar," tambah dia.

Tabir surya yang sudah kedaluwarsa tidak dapat lagi melindungi kita dan meningkatkan potensi kulit untuk terbakar sinar matahari, kerusakan akibat sinar matahari, hingga risiko kanker kulit.

Untuk itu, kita harus berhati-hati saat menggunakannya. Perhatikan kembali tanggal kedaluwarsa atau lama penyimpanan demi kebaikan kulit kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com