Peneliti Dr Yin Cao, salah satu periset mengatakan data dalam riset memberikan bukti baru tentang manfaat yoghurt dalam tahap awal pengembangan kanker kolorektal dan potensi bakteri usus dalam memodulasi proses ini.
Jika penelitian berikutnya memberikan hasil yang serupa, temuan ini menunjukkan yoghurt dapat berfungsi sebagai faktor yang dapat dimodifikasi secara luas.
Peserta penelitian ini menganalisis data dari 32.606 pria dan 55.743 wanita, yang semuanya telah melakukan endoskopi usus bagian bawah.
Baca juga: Konsumsi Yogurt Saat Perut Kosong Lebih Dianjurkan
Endoskopi merupakan prosedur medis yang memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam usus menggunakan instrumen yang disebut endoskop.
Setiap empat tahun, para peserta memberikan informasi tentang gaya hidup dan diet yang dijalani, termasuk berapa banyak yoghurt yang mereka makan.
Risiko kanker usus juga dapat dikurangi dengan mengonsumsi lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti roti gandum atau beras merah, serta membatasi konsumsi daging olahan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.