Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2019, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kita memang hanya memakai handuk untuk mengeringkan tubuh usai mandi.

Maka tak heran banyak orang mengabaikan kebersihan handuk mandi yang dipakainya.

Meski terlihat bersih, handuk mandi yang kita gunakan menyimpan banyak kotoran yang mengancam kesehatan.

Menurut Ahli Patologi Klinik Philip Tierno, banyak orang malas mencuci handuk mandi yang telah dipakainya.

Padahal, mencuci handuk sama dengan menyingkirkan bakteri yang bersarang di dalamnya.

Bakteri bisa bersarang dan berkembang biak dalam handuk yang digunakan untuk mengeringkan tubuh.

Menurut profesor mikrobiologi Chuck Gerba, bakteri tersebut terus menumpuk saat kita menggunakan handuk tersebut hari demi hari.

Baca juga: Tak Perlu Jongkok di Toilet Umum untuk Menghindari Bakteri

Gerba adalah profesor ahli mikrobiologi di University of Arizona pernah memimpin sebuah riset yang menemukan handuk bekas mengandung bakteri coliform 1.000 kali lebih banyak daripada handuk yang baru dibeli.

Pada dasarnya, bakteri menyukai lingkungan yang gelap dan lembap, sehingga mereka akan tumbuh subur di kamar mandi dengan pintu tertutup.

Mengeringkan tubuh dengan handuk kotor membuat kita berisiko terkena infeksi.

"Ketika kamu menggunakan handuk dengan keras, Anda menggaruk kulit," kata Gerba.

Menurut Gerba, ini bisa membuat pori-pori kulit terbuka, dan lantas menjadi jalan masuk ke dalam tubuh bagi bakteri.

Ahli epidemologi Aaron Glatt mengatakan, sangat jarang penyakit muncul karena handuk mandi.

Kuman itulah yang membuat kita jatuh sakit, dan risiko untuk jatuh sakit semakin tinggi ketika kita berbagi handuk dengan orang lain.

Tierno juga menyarankan kita untuk sering mencuci handuk ketika rentan mengalami jerawat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com