Menurut dr Oke, penggunaan antibiotik yang tanpa anjuran dokter bisa menyebabkan infeksi yang lebih berat dan bahkan penyakit menjadi kebal dengan obat.
Dr Oke menjelaskan bahwa munculnya jerawat terjadi karena adanya infeksi bakteri Propionibacterium acnes yang sebenarnya normal dalam folikel rambut.
"Tapi karena ada faktor-faktor lain, seperti abnormalitas keratinisasi (yang menyebabkan komedo), kemudian aktivitas kelenjar sebum yang berlebihan dan tidak bisa dikeluarkan sehingga menjadi makanan bagi bakteri P acnes," ujar dr Oke.
Dampak dari banyaknya asupan makanan yang berlebihan bagi si bakteri, menyebabkan kuman dalam folikel rambut mengakibatkan reaksi peradangan dan termasuk salah satu faktor jerawat meradang.
Selain itu, dr Oke mengungkapkan bahwa peran antibiotik ditujukan untuk mengontrol kolonisasi kuman.
"Jadi tidak boleh (dikonsumsi) dalam jangka waktu panjang dan dosis tinggi," ujar dr Oke.
"Apalagi kalau dikonsumsi secara diminum, kuman-kuman normal di bagian tubuh yang lain juga bisa mati. Akibatnya fungsi normal tubuh justru akan terganggu," kata dia.
Dr Oke mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memperpanjang pemakaian antibiotik tanpa saran dari dokter dan dilarang menaikkan dosis antibiotik tanpa memperhatikan dosis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.