Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral soal Antibiotik Dijadikan Obat Jerawat, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 22/06/2019, 17:09 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan menginformasikan bahwa obat antibiotik Amoxilin bisa digunakan untuk mengobati jerawat. Unggahan ini ramai dibicarakan di media sosial Twitter pada Jumat (21/6/2019).

Diketahui, tangkapan layar itu bermula ketika seorang warganet menanyakan bagaimana cara menyembuhkan jerawat melalui fitur InstaStory pada aplikasi Instagram.

Kemudian, pertanyaan tersebut dijawab oleh warganet lain yang telah mempraktikkan Amoxilin dengan air mawar dan disebut manjur untuk mengobati jerawat.

"Liat sebuah tips (Amoxilin dicampur air mawar) di Instagram Story orang hehe aku screenshot, langsung kupraktikkan deh. Dan Asli manjur topcer," tulis salah satu warganet.

Hingga kini, unggahan itu telah di-retweet sebanyak 112 kali dan telah disukai sebayak 540 kali.

Baca juga: Kenali, Penyebab dan Cara Mengatasi Jerawat di Area Dagu

Memiliki risiko

Menanggapi hal itu, staf Pengajar Divisi Alergi dan Imunologi Universitas Indonesia (UI) Dr dr Windy Keumala Budianti SpKK menegaskan bahwa Amoxilin memiliki risiko resistensi lebih besar.

"Bakteri yang utama kan Propionibacterium acnes. Dengan Doxycicilin dan Klindamisin sudah cukup. Kalau Amoxilin, risiko resistensi lebih besar," ujar dr Windy saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (22/6/2019).

Menurut dr Windy, pengaplikasian Amoxilin pada wajah tidak akan ada manfaatnya.

Tak hanya dr Windy, staf pengajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, dr Ismiralda Oke Putranti SpKK juga mengungkapkan bahwa pemakaian antibiotik yang serampangan membuat bakteri/kuman menjadi resisten.

"Itu cara yang salah kaprah. Antibiotik hanya boleh diberikan oleh dokter, karena pemakaian antibiotik yang sembarangan membuat kuman menjadi resisten terhadap antibiotik," ujar dr Oke kepada Kompas.com, Sabtu (22/6/2019).

Baca juga: Melihat Hubungan antara Minum Susu dan Jerawat

Menurut dr Oke, penggunaan antibiotik yang tanpa anjuran dokter bisa menyebabkan infeksi yang lebih berat dan bahkan penyakit menjadi kebal dengan obat.

Dr Oke menjelaskan bahwa munculnya jerawat terjadi karena adanya infeksi bakteri Propionibacterium acnes yang sebenarnya normal dalam folikel rambut.

"Tapi karena ada faktor-faktor lain, seperti abnormalitas keratinisasi (yang menyebabkan komedo), kemudian aktivitas kelenjar sebum yang berlebihan dan tidak bisa dikeluarkan sehingga menjadi makanan bagi bakteri P acnes," ujar dr Oke.

Dampak dari banyaknya asupan makanan yang berlebihan bagi si bakteri, menyebabkan kuman dalam folikel rambut mengakibatkan reaksi peradangan dan termasuk salah satu faktor jerawat meradang.

Selain itu, dr Oke mengungkapkan bahwa peran antibiotik ditujukan untuk mengontrol kolonisasi kuman.

"Jadi tidak boleh (dikonsumsi) dalam jangka waktu panjang dan dosis tinggi," ujar dr Oke.

"Apalagi kalau dikonsumsi secara diminum, kuman-kuman normal di bagian tubuh yang lain juga bisa mati. Akibatnya fungsi normal tubuh justru akan terganggu," kata dia.

Dr Oke mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memperpanjang pemakaian antibiotik tanpa saran dari dokter dan dilarang menaikkan dosis antibiotik tanpa memperhatikan dosis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com