Cerita Direktur PT Angkasa Pura II dan Hobinya Pakai Sneakers...

KOMPAS.com – Dulu, perusahaan BUMN mungkin identik dengan kesan serius dan kaku. Salah satunya terpancar dari cara berpakaian, baik seragam ataupun kemeja berdasi.

Perubahan era menggeser kesan kaku tersebut. Seperti di PT Angkasa Pura (AP) II yang mengelola belasan bandara di Indonesia.

Beberapa waktu lalu, AP II menerapkan aturan mengenakan seragam tiga kali dalam sepekan. Namun kini hanya sehari dalam sepekan.

“Lima hari lainnya kasual tapi sopan, memenuhi etika,” ujar Direktur Utama PT AP II, Muhammad Awaluddin kepada Kompas.com di Bandung, Sabtu (22/6/2019) kemarin.

Pakaian kasual yang sopan dan beretika itu pula yang kerap digunakan Awaluddin.

Beberapa kali acara di Bandung, Awaluddin selalu terlihat dengan kemeja lengan pendek atau kaus berkerah.

Baca juga: Intip Sneakers New Balance Raptors yang Terinspirasi Kawhi Leonard

Bawahannya ia mengenakan jins warna gelap yang dipadukan dengan sneakers berwarna gelap pula.

KOMPAS.com/RENI SUSANTI Direktur Utama AP 2, Muhammad Awaluddin kerap mengenakan pakaian kasual di berbagai kesempatan.

Untuk desain, ia suka sneakers yang simpel dan nyaman digunakan.

Alasan itu pula yang membuatnya lebih banyak memilih sepatu running.

Ia pun tidak fanatik terhadap merk tertentu. Beberapa merk sepatu yang ia gunakan di antaranya Nike dan Adidas.

“Ini sekarang saya lagi pakai sepatu Nike warna hitam,” tutur dia.

Bahkan, beberapa waktu lalu saat bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, ia tengah mengenakan celana jins dan sneakers.

Jokowi pun hari itu berdandan santai dengan sneakers karena akan pergi ke runway.

Bukan hanya dia dan Jokowi, saat ini banyak pimpinan BUMN termasuk Menteri BUMN Rini Soemarno yang kerap berpakaian kasual dan sepatu sneakers.

Baca juga: Saat Virgil dan Kanye Saling Pamer Sneaker yang Belum Dirilis...

Dalam urusan harga, Awaluddin mengaku sepatunya tak perlu mahal. Ia  lebih sering menggunakan sepatu yang sama hingga rusak dibanding gonta-ganti sepatu.

Era Milenial

Pergeseran di AP 2, sambung Awaluddin tidak terlepas dari bergesernya pula pengelolaan pelanggan.

Di era millenial ini, pihaknya bahkan memiliki program millenial airport travel experience.

Program tersebut menggeser berbagai pelayanan ke arah digital. Sehingga konsep operasi bandara lebih cepat, simpel, tidak ribet, tidak stres, dan tidak membingungkan.

“Bukan kita ingin mengubah tanpa dasar. Di samping lifestyle, keinginan orang untuk mudah, cepat, gak ribet, gak bertele-tele, dan berbelit-belit itu ada di mana-mana."

"Sehingga bandara harus mengadopsi konsep itu,” cetus dia.