Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cermati, Bahaya Pakai Kacamata "Cengdem" bagi Kesehatan

Kompas.com - 23/06/2019, 17:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang membeli kacamata "cengdem" (goceng adem, alias murah) untuk sekadar bergaya.

Ada pula yang membelinya karena enggan mengeluarkan lebih banyak uang untuk kacamata di optik.

Apalagi, di pinggir-pinggir jalan ada banyak orang menjual kacamata "cengdem", baik yang berlensa hitam maupun berlensa positif dan negatif.

Padahal, menggunakan kacamata "cengdem" ternyata bisa berbahaya bagi kesehatan, lo.

Alih-alih membantu melihat, penggunaan kacamata "cengdem" bagi penderita rabun jauh atau rabun dekat bisa membuat kondisi menjadi lebih parah.

"Ukurannya (minus atau plus) akan lebih cepat berubah, malah akan memperburuk."

Begitu kata Chairman PT Optik Tunggal Sempurna, Alexander Kurniawan, ketika ditemui di Mal Taman Anggrek Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Hindari Tiga Ini untuk Menjaga Kacamata Hitam Tetap Awet

Ia menambahkan, mata berakomodasi setiap saat, dan menyesuaikan dengan apa yang dilihat.

Nah, jika lensa yang digunakan buruk, maka akan mengganggu daya akomodasi mata.

Alex menekankan, lensa adalah hal pertama yang harus dipikirkan oleh pengguna, bahkan lebih dulu daripada frame kacamata.

Pastikan lensa kacamata yang dibeli memiliki kualitas yang bagus.

"Frame boleh murah, tapi yang penting lensa bagus. Kalau lensa tidak bagus, substandar, bergelombang, dan sebagainya, kalau dipakai mata malah menjadi lebih parah," tutur dia.

Lalu, seperti apa lensa yang masuk kategori bagus dan sesuai standar?

Alex menyebutkan, lensa yang baik adalah lensa yang titik fokusnya tepat serta tidak abal-abal.

"Memang sebagai awam susah melihatnya (abal-abal) bagaimana, tapi kalau sudah bergelombang, dan sebagainya, berarti tidak begitu bagus," kata Alex.

Baca juga: Jangan Sembarang Pilih, Ini Risiko Pakai Kacamata Hitam Murah

Oleh karena itu, jika masih bingung membedakan mana kacamata yang baik dan buruk, datanglah ke optik yang sudah terdaftar atau tersertifikasi.

Optik yang sudah tersertifikasi artinya sudah diakui oleh Kementerian Kesehatan sehingga kredibilitasnya lebih terjamin dan ahli yang dipekerjakan sudah melalui pendidikan khusus.

"Optik wajib memperlihatkan sertifikat tersebut, harus memajang itu. Kalau belum ada sertifikat itu, maka jangan datang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com