Penelitian lain di Pediatrics menemukan hasil yang serupa, meskipun tidak spesifik. Disebutkan bahwa berbagai faktor, termasuk harapan orangtua, mempengaruhi tingkat keberhasilan anak.
Dari studi tersebut, peneliti menemukan 96 persen siswa dengan nilai tinggi memiliki orangtua yang mengharapkan mereka untuk kuliah.
Baca juga: Orangtua, Ujung Tombak Perlindungan Anak dari Risiko Obesitas
Hanya 57 persen siswa yang memiliki nilai rendah memiliki orangtua yang memiliki harapan yang sama.
Salah satu peneliti, Neal Halfon, mengatakan, orangtua yang ingin anaknya mengenyam pendidikan tinggi tampaknya mendidik anak mereka untuk meraih tujuan itu, terlepas dari pendapatan dan aset yang mereka miliki.
Tentu saja, nilai akademik yang tinggi dan pendidikan yang bagus tak menjamin anak-anak akan jadi pendiri starup unicorn setelah lulus. Namun, memasang ekspetasi akan kesuksesan anak tampaknya ikut menyiapkan jalan untuk meraihnya.
Nampaknya, mengomel tanpa disadari bisa menjadi jalan untuk mendidik anak dengan baik. Tapi, bagaimanapun juga mengomel bisa memiliki dampak negatif.
“Ada perbedaan antara terus-menerus mengomel dan menerapkan aturan, menetapkan pedoman, nilai-nilai pendidikan dan menetapkan tujuan,” kata Sanam Hafeez, neuropsikolog dari New York.
Ketika orang tua terlalu banyak mengomel, anak-anak berpikir mereka tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar sehingga mereka mungkin juga berhenti berusaha.
"Anak-anak dan remaja akan membuat kesalahan. Jika Anda harus mengomel, mengomellah dengan bijak," saran Hafeez.
Baca juga: Depresi dan Kecemasan, Masalah Remaja Masa Kini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.