Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Tak Dianjurkan saat Stimulasi Pijat Bayi

Kompas.com - 26/06/2019, 16:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stimulasi pijat bayi memiliki sejumlah manfaat, baik secara fisik atau emosional.

Pada aspek fisik, misalnya, membantu pencernaan dan penyerapan hingga kualitas tidur lebih baik.

Sementara, dari segi emosional, efek positif adalah membangun ikatan antara orangtua dan anak hingga bayi bisa lebih rileks.

Tapi, orangtua juga harus paham, ada beberapa hal yang tidak dianjurkan ketika melakukan stimulasi pijat bayi.

Dr Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K) memberikan sejumlah tips yang bisa dipahami oleh orangtua saat stimulasi pijat bayi.

Baca juga: Kapan Stimulasi Pijat Bayi Bisa Dilakukan?

1.Membangunkan anak

Ketika melakukan stimulasi pijat bayi, pastikan anak dalam kondisi yang nyaman. Ia tidak menganjurkan membangunkan anak yang sedang tidur hanya demi stimulasi pijat bayi.

Oleh karena itu, ia tidak mematok waktu yang pas untuk aktivitas tersebut.

"Jadi kalau kemarin stimulasi pijat bayi jam 7 pagi, tapi hari ini jam 7 pagi si kecil masih tidur, jangan dibangunkan."

Begitu kata Bernie saat acara Johnson's Sentuhan Cinta 2019, Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Baca juga: Stimulasi Pijat Bayi, Membuat Bayi Ceria dan Tak Gampang Sakit

2. Stimulasi pijat setelah makan

Setelah makan, perut akan terasa penuh. Begitu juga yang terjadi pada bayi.

Oleh karena itu, Bernie menganjurkan untuk tidak melakukan stimulasi pijat bayi sesaat setelah makan.

"Karena kalau dilakukan setelah makan, risikonya bayi bisa muntah," kata Bernie.

3. Kondisi sakit

Saat sakit, Bernie tidak menyarankan untuk melakukan stimulasi pijat.

"(Stimulasi pijat bayi) bukan bentuk terapi, kalau bayi sakit, cek dulu ke dokter," kata Bernie.

"Kalau sakit, menurut dokter boleh massage, ya enggak apa-apa."

Baca juga: Pijat Bayi Pakai Minyak Zaitun, Amankah?

4. Gerakan memaksa

Bernie menganjurkan untuk tidak melakukan gerakan berlebih atau terlalu keras.

"Intinya jangan memaksakan gerakan," kata dia.

Jika anak menangis, lebih baik berhenti sesaat. Cari tahu apa yang membuat si kecil menangis, entah karena ingin buang air atau merasa tidak nyaman.

Kalau ternyata bayi menangis karena tidak suka dengan gerakan si ibu, Bernie menganjurkan untuk mencari gerakan lain.

5. Tanpa lotion atau oil

Agar lebih nyaman, stimulasi pijat bayi dianjurkan menggunakan baby oil atau lotion.

Hal ini membuat gerakan lebih fleksibel, serta tidak membuat kulit iritasi karena gerakan kasar.

"Baby oil bisa jadi media ketika lakukan stimulasi pijat bayi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com