Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Penggunaan Produk "After Sun" untuk Atasi Kulit Terbakar

Kompas.com - 28/06/2019, 09:52 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Krim after sun biasanya menjadi senjata ampuh banyak orang untuk mengatasi kulit yang terbakar matahari atau sunburn.

Merawat kulit setelah terpapar sinar matahari berlebihan memang sangat penting demi mencegahnya dari kerusakan jangka panjang.

Namun, para ahli menyarankan agar berhati-hati memakai krim tersebut. Pasalnya, bahan yang terkandung dalam krim bisa pula merusak kulit.

Lebih disarankan untuk memakai gel lidah buaya untuk mengobati kulit yang terbakar sinar matahari.

Menurut pakar skincare dan tanning, Michaella Bolder, formula after sun cenderung menciptakan penghalang emolien di atas kulit yang terperangkap dalam panas di lapisan atas epidermis.

Baca juga: Perawatan Kulit di Klinik Bikin Ketergantungan, Benarkah?

Material di dalamnya pun memperburuk peradangan dan memberi sensasi terbakar pada kulit wajah.

"Apalagi, banyak krim after sun yang dijual bebas mengandung bahan kimia dan pewangi. Ini hanya akan mengiritasi kulit yang rusak,” ucap dia.

Menurut pakar perawatan kulit Lorraine Shrivener, lidah buaya telah lama digunakan untuk perawatan kulit karena sifat yang memperbaiki.

“Lidah buaya telah menjadi penyelamat kulit tepercaya selama bertahun-tahun,” kata dia.

Dengan efek pendinginan yang langsung ke kulit, kata Shrivener, lidah buaya menjadi bahan utama favorit untuk pembuatan produk perawatan kulit yang tersengat matahari.

Menurut Shrivener, lidah buaya paling manjur bila diproduksi sebagai gel bening murni.

Gel memungkinkan panas untuk keluar dari kulit.

Namun, krim yang lebih tebal dirancang untuk mengunci kelembapan bisa memerangkap panas di dalam kulit dan membuatnya terasa lebih dingin.

Ahli estetika Dr. Ross Perry mengatakan, sifat obat dalam lidah buaya belum secara teknis dibuktikan dalam riset ilmiah.

"Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaannya untuk mengatasi sunburn, tetapi bukti anekdotal adalah lidah buaya menenangkan, aman, dan menyejukan," ucap dia.

Aloe vera adalah spesies tanaman yang berasal dari semenanjung Arab.

Baca juga: Pakaian Pelindung Matahari Efektif Cegah Radiasi Sinar UV, Percaya?

Lidah buaya sebagai bahan kuratif telah tertulis dalam Papirus Ebers, dari abad ke-16 SM, dan dalam Sejarah Alam "Plinius yang Tua", yang ditulis pada pertengahan abad pertama Masehi.

Meskipun bukti ilmiah yang mendukung penggunaannya sebagai pengobatan untuk kulit terbakar masih kurang, banyak profesional kesehatan merekomendasikannya untuk menenangkan kulit yang teriritasi.

"Lidah buaya dianggap memiliki segudang efek positif pada kulit, terutama kulit yang terbakar sinar matahari," kata Dr Natalie Spierings, konsultan dermatologi.

Menurut dia, efektivitas klinis yang sebenarnya belum ditetapkan.

Tapi ,lidah buaya tidak berbahaya dan bisa membantu menenangkan kulit yang terbakar sinar matahari. Jadi, bukan hal yang salah untuk mencobanya.

Beberapa ahli perawatan kulit menyarankan untuk menggunakan gel lidah buaya yang jernih daripada krim yang lebih berat untuk melembabkan kulit yang terbakar matahari.

Tetapi, beberapa pakar juga menyarankan untuk menggunakan after sun yang mengandung tanaman.

"Setelah kulit terpapar matahari berlebihan, kita harus mencari sesuatu yang dingin untuk mengobatinya," saran Bolder.

Menurut dia, cara terbaik untuk melakukan ini adalah menerapkan formula mengandung air dan kandungan lidah buaya tinggi.

Semakin alami dan lembut maka semakin baik hasilnya.

"Lidah buaya memiliki sifat mendinginkan, menyembuhkan, dan antiseptik yang cukup mengesankan sehingga akan mengalahkan manfaat after sun generik yang banyak digunakan," ucap dia.

Menggunakan after sun tetap bisa menuai manfaat asal kita memastikan bahannya lembut dan alami.

Namun, jika kita tidak sepenuhnya yakin apakah produk after sun tertentu membahayakan untuk kulit, maka menggunakan gel lidah buaya adalah pilihan paling aman.

Untuk menghindari terjadinya kanker kulit, Cancer Research UK menyarankan agar kita merawat kulit selama cuaca panas.

Dr Vikram Rajkomar, konsultan dermatologi khusus pengobatan penyakit kulit dan kanker kulit memberikan penjelasannya.

Dia merekomendasikan untuk segera berkonsultasi dengan konsultan dokter kulit jika rasa sakit yang disebabkan oleh sengatan matahari masih terasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com