2. Mengomunikasikan masalah
Kehidupan setelah pernikahan bisa terlihat sangat berbeda beberapa tahun ke depan.
Misalnya, kamu bisa saja pindah kerja. Kamu mungkin juga memutuskan memiliki anak dan mertuamu ikut merawatnya. Situasi keuangan juga bisa berubah sangat drastis.
Mendiskusikan bersama pasangan tentang hal-hal tersebut bisa membantu kamu mengetahui apakah kalian memiliki pandangan yang sama.
Juarez mengatakan, langkah ini juga akan membuatmu dan pasangan lebih memersiapkan diri dari tantangan masa depan serta memiliki solusi "win-win" jika menghadapi ketidaksepakatan.
Menurut dia, pasangan harus berkomitmen untuk berkomunikasi secara efektif tentang segala hal.
Kita mungkin berpikir diri kita bukan komunikator yang baik, namun ingatlah banyak orang yang mengalami hal sama.
"Tidak ada alasan. Bagaimana pun, komunikasi yang baik adalah skill jangka panjang yang bisa dibangun dan seperti otot, semakin kita menggunakannya maka akan semakin kuat," kata Juarez.
3. Mendatangi konseling hubungan sejak dini
Banyak pasangan berpikir mencari bantuan ke konseling adalah hal terakhir dalam hubungan mereka sebelum benar-benar berakhir dengan perceraian.
"Pada banyak kasus, akan sangat sulit memperbaiki sesuatu karena sudah berjalan terlalu jauh," kata dia.
Setiap hubungan, terutama hubungan intim pernikahan, membutuhkan kesadaran diri, kecerdasan emosional dan skill komunikasi.
Memanfaatkan konseling sebagai sarana untuk mempelajari kemampuan-kemmpun tersebut bisa membantu hubungan agar tetap kuat dan sehat.