Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2019, 09:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Sakit kepala ataupun pusing merupakan keluhan yang biasa dialami kebanyakan orang. Walau sebagian besar bisa sembuh sendiri, namun keluhan sakit kepala dalam jangka waktu lama perlu diwaspadai.

Sakit kepala yang makin berat bisa jadi merupakan gejala tumor atau kanker otak. Untuk memastikannya memang perlu dilakukan pemeriksaan MRI (magnetic resonance imaging) di rumah sakit.

Menurut penjelasan dokter spesialis bedah saraf Made Agus M Inggas, gejala kanker otak sebenarnya tidak ada yang khas.

"Gejalanya bisa sama dengan gejala maag, selalu sakit kepala, mual, muntah. Tapi, ada juga pasien yang gejalanya migren, kadang vertigo, kadang sakit kepala di pagi hari. Sangat bervariasi," ujarnya ketika ditemui di MRCCC Siloam Semanggi (25/6/2019).

Walau demikian, menurut Made, sakit kepala yang terus-menerus dan makin buruk, harus segera dicek.

“Misalnya kalau biasanya sakit kepala dikasih obat sudah sembuh, sekarang obatnya tidak mempan. Berarti kan progresif, ada sesuatu yang tidak normal. Sebaiknya periksa,” kata Ketua Departemen Bedah Saraf di MRCC Siloam Semanggi ini.

Karena gejalanya yang tidak khas tersebut, pemeriksaan kesehatan berkala (check up) termasuk pemeriksaan otak seharusnya dilakukan untuk deteksi dini penyakit.

Baca juga: Mari Kenali 6 Tipe Sakit Kepala dan Penyebabnya

Dr.dr.Made Agus Inggas, Sp.BS.Kompas.com/Lusia Kus Anna Dr.dr.Made Agus Inggas, Sp.BS.

Selain gejala umum yang tidak khas, gejala kanker otak bisa muncul tergantung lokasi tumornya. Misalnya jika tumornya ada di otak kecil, gejalanya bisa berupa vertigo.

"Kalau tumornya di belakang, biasanya gangguan penglihatan. Bisa juga langsung hilang kesadaran kalau tumornya di batang otak. Karena ukuran batang otak itu hanya sebesar jempol orang dewasa, jadi kalau ada tumor langsung muncul gangguan," paparnya.

Made menjelaskan, walau kanker otak termasuk penyakit yang ganas, tetapi angka harapan hidup pasien kini semakin tinggi.

"Secara teori survival rate pasien sampai 2 tahun dengan pengobatan komplet. Tapi banyak juga yang bisa bertahan sampai 5 tahun kalau kankernya ditemukan di stadium awal," ujarnya.

Perkembangan pengobatan di Indonesia, menurut Made, tidak kalah dengan negara-negara tetangga.

"Pengobatannya dengan operasi, radiasi, dan kemoterapi. Teknik operasinya juga sudah macam-macam. Apa yang bisa dilakukan dokter di luar negeri, kita juga sudah punya," katanya.

Selain itu, pengobatan kanker otak juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Baca juga: Agung Hercules Berjuang Melawan Kanker Otak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com