KOMPAS.com - Salah satu walikota di Jepang menegur Kim Kardashian karena label pakaian dalam atau "Shapewear" yang baru saja dirilisnya.
Beberapa waktu lalu, bintang reality show itu meirlis merek pakaian dalam dengan nama "Kimono Intimates".
Hal itu memicu kontroversi karena istri rapper Kanye West itu dianggap telah menghina sejarah dan tradisi Jepang.
Walikota Kyoto, Daisaku Kadokawa, telah menulis surat terbuka untuk wanita 38 tahun itu.
Dalam suratnya, pria 68 tahun itu mengatakan kimono merupakan buah dari keahlian dan melambangkan rasa keindahan, semangat serta nilai-nilai masyarakat Jepang.
Kadokawa juga mengatakan kimono adalah pakaian populer di jalanan Kyoto yang dikenakan oleh turis dan penduduk lokal.
Baginya, ini membuktikan jika pakaian tradisional itu dicintai oleh orang-orang dari seluruh dunia dan tidak boleh dimonopoli.
Surat itu diunggah dalam situs resmi kota Kyoto. Sebagai penutup surat, sang walikota juga mengundang Kim untuk mengunjungi Kyoto.
Menurutnya, Kyoto merupakan tempat di mana terdapat banyak budaya Jepang sangat dihargai, termasuk kimono.
Baca juga: Gara-gara Underwear, Kim Kardashian Dituduh Lecehkan Budaya Jepang
Untuk itu, ia mengundang Kim agar turut merasakan pengalaman agar lebih memahami esensi Budaya Kimono dan pikiran rakyat Jepang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.