Kim belum menanggapi surat itu. Tapi, dalam sebuah pernyataan yang dirilis The New York Times pada Kamis, (27/6/2018), ia mengatakan nama "Kimono" dipilih untuk menghargai keindahan dan detail dalam pembuatan kimono tradisional.
"Saya sangat menghormati pentingnya kimono dalam budaya Jepang dan tidak memiliki rencana untuk merancang atau merilis pakaian yang menyerupai atau tidak menghormati pakaian tradisional dengan cara apapun,” tulis Kim dalam rilis tersebut.
Namun, dia juga menegaskan tidak berniat untuk mengubah nama merek mengingat reaksi masyarakat tersebut.
Kim merilis koleksi pakaian dalam warna nude itu pada hari Selasa (25/6/2019). Sejak pertama kali dirilis, Kim langsung mendapatkan kritik tajam di media sosial.
Awal bulan ini, lini body make-up yang dirilis Kim juga menuai kontroversi karena dianggap mempromosikan standar kecantikan yang tidak realistis.
Sebelumnya, Kim juga pernah dituduh melakukan pelecehan budaya di awal bulan April ini.
Saat itu ia menghadiri pertunjukan "Sunday Service" suaminya, Kanye West di Coachella dengan memakai hiasan kepala yang menyerupai "maang tikka" atau hiasan kepala tradisional India.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.