Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tak Cedera, Perhatikan Ini Saat Beli Sepatu Olahraga

Kompas.com - 01/07/2019, 18:46 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Olahraga merupakan aktivitas fisik yang rawan cidera jika dilakukan tidak berhati-hati. Bahkan perlengkapan yang kita kenakan bisa menunjang performa atau sebaliknya.

Salah memilih perlengkapan olahraga bisa berpengaruh pada reaksi tubuh, termasuk meningkatkan risiko cidera. Misalnya kaki yang terasa pegal setelah berolahraga, belum tentu hal tersebut disebabkan karena kita jarang berolahraga atau tidak melakukan pemanasan.

Kaki yang terasa pegal bisa juga disebabkan karena kita salah memilih sepatu.

"Kadang itu bukan karena tidak berolahraga atau sudah lama tidak lari. Itu faktor penting, tapi faktor pentingnya adalah produk perlengkapan olahraga," kata Product Trainer Under Armour Southeast Asia, Syukri Azman ketika ditemui beberapa waktu lalu.

Salah memilih sepatu menurutnya bisa berakibat pada kondisi ankle alias pergelangan kaki hingga area betis dan lutut.

Risiko cedera pun meningkat ketika kita salah memilih sepatu, terutama bagi kita yang menggunakannya untuk menjalani olahraga tertentu.

Baca juga: Awas, Diet Yoyo Bikin Massa Otot Turun dan Massa Lemak Naik

Salah satu bagian penting yang harus dipikirkan ketika memilih sepatu olahraga adalah bagian bantalan (cushion). Menurut Syukri, banyak orang cenderung melihat desain sepatu dan mengabaikan kenyamanan bantalan sebuah sepatu, padahal bagian itu sangat penting.

Untuk latihan di gym, misalnya, dibutuhkan sepatu dengan bantalan yang keras sehingga tubuh mendapatkan dukungan yang cukup ketika mengangkat beban.

"Kadang ketika mencoba produk banyak yang katakan, 'kok bantalannya keras banget?' Mereka tidak sadar bahwa cushioning yang keras membantu kita mengurangi risiko cedera lutut," katanya.

Lain halnya untuk lari, semakin lembut bantalan sepatu akan semakin baik.

Baca juga: Cara Mudah Menghilangkan Bau Sepatu Olahraga

Memilih sepatu yang cocok

Ketika membeli sepatu, banyak orang hanya memastikan bagian depan sepatu memiliki jarak atau ruang yang cukup. Padahal, kriteria sepatu yang tepat lebih daripada itu.

Pastikan ada jarak setidaknya satu jari. Ini bisa diukur dengan menyelipkan jari ke dalam sepatu ketika kita memakainya. Pilihlah sepatu yang tidak terlalu longgar dan tidak terlalu ketat. Ini bisa diketahui dengan mencobanya langsung.

"Kalau terlalu longgar kaki akan bergerak di dalam dan ankle berisiko cedera, tapi kalau terlalu ketat akan menghambat pembuluh darah," kata Syukri.

Kedua, perhatikan bantalan sepatu. Sesuaikan dengan penggunaannya, apakah untuk berlari, olahraga di gym, atau olahraga lain. 

Ketiga, teknologi yang ditanamkan ke dalam produk. Setiap merek dan jenis sepatu memiliki teknologi berbeda-beda, pastikan kamu memilihnya sesuai kebutuhan.

Product Trainer Under Armour Southeast Asia Syukri Azman pada peluncuran UA Rush & Recovery di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Product Trainer Under Armour Southeast Asia Syukri Azman pada peluncuran UA Rush & Recovery di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019).

"Bantalan dan teknologi produk itu penting. Tapi banyak orang tidak paham, hanya lihat tampilannya yang bagus," ujar Syukri.

Terakhir, penting memastikan ikatan tali sepatu cukup kuat untuk digunakan. Menurutnya, banyak yang hanya fokus pada bagian depan sepatu tapi mengabaikan bagian tali sepatu.

Padahal, dukungan pada bagian tengah kaki sangatlah penting, terutama jika menggunakannya untuk lari jarak jauh," kata Syukri.

Baca juga: Meningkatkan Performa Lewat Pakaian Olahraga yang Tepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com