Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2019, 09:01 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian perempuan senang menggunakan pembalut atau tampon dengan pewangi. Alasannya, mungkin agar area kewanitaan tetap bersih dan terhindar dari bau tak sedap di masa menstruasi.

Padahal, vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan diri sehingga tak membutuhkan pembersih apapun, seperti sabun, parfum atau bahan kimia lain, untuk menjaganya tetap bersih.

Artinya, pembalut berpewangi sebetulnya tak dibutuhkan untuk mencegah area kewanitaan dari bau tak sedap saat menstruasi.

Menambahkan bahan kimia dan pewangi pada salah satu area sensitif perempuan itu justru bisa berdampak buruk.

"Anggapan bahwa area kewanitaan bau dan butuh dibersihkan adalah tidak benar," kata spesialis Obestetri & Ginekologi, Patricia Yost, MD.

Ia menambahkan, selama bertahun-tahun anggapan yang salah tersebut diyakini oleh sebagian perempuan. Tidak hanya menyebabkan stres yang tidak perlu, anggapan tersebut juga berbahaya untuk terus disampaikan.

Lalu, mengapa penggunaan pembalut berpewangi tidak dianjurkan?

1. Mengganggu proses alami

Area kewanitaan memiliki lingkungan yang rentan, sehingga penggunaan produk kewanitaan bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik dan buruk di sana.

Bahan kimia dari produk tersebut juga bisa mengganggu keseimbangan pH di area kewaanitaan.

Bakteri baik pada area kewanitaan berfungsi melindungi dari infeksi dan organisme penyebab penyakit, seperti bacterial vaginosis andan infeksi ragi (yeast infection).

Sementara pertumbuhan bakteri buruk yang terlalu dominan bisa menyebabkan iritasi, gatal, infeksi, atau reaksi alergi.

Yost mengatakan, perubahan tingkat pH dan gangguan bakteri normal menjadi alasan yang sama mengapa para dokter mengedukasi pasien untuk tidak menggunakan cairan pembersih kewanitaan (vaginal douches).

"Semua produk higienis tersebut tidak perlu untuk kesehatan vagina," kata Yost.

2. Vagina punya kemampuan membersihkan diri

Dengan bakteri yang amat kompleks di area tersebut, vagina memiliki kemampuan membersihkan diri yang cukup baik. Secara konstan, area tersebut melakukan pembersihan terhadap mikroorganisme dan pembaruan sel, bahkan pada masa menstruasi.

Oleh karena itu, vagina tidak membutuhkan produk khusus untuk membersihkan atau menjaga kesegaran area tersebut.

Memperkenalkan sesuatu hal baru yang bisa mengganggunkeseinbangan bakteri dan level pH area kewanitaan juga sangat sensitif.

Jika kamu mencoba mencium wangi tampon atau pembalut lalu merasa gatal atau iritasi karenanya, berhentilah memakainya dan tunggu hingga gejala-gejala tersebut hilang.

Kabar baiknya, setelah satu atau dua hari area kewanitaan akan kembali normal. Jika tidak, maka kamu perlu berkonsultasi dengan dokter.

Yost mengingatkan, mengabaikan atau mendiagnosa sendiri aroma kewanitaan atau noda abnormal bisa berbahaya bagi semua perempuan karena diagnosa tersebut sering salah.

"Lebih baik pergi ke dokter dan mengevaluasi kesalahan yang dilakukan daripada menutupinya dengan pewangi dan mengambil langkah yang tidak tepat," kata Yost.

Yang harus dilakukan

Ketika membeli pembalut atau tampon, lakukn riset, baca labelnya dan tanamkan dalam pikiran untuk:

  • Menghindari bahan-bahan kimia.
  • Menggunakan produk-produk dengan daya serap paling rendah untuk mengontrol aliran darah menstruasi. Dengan kata lain, pembalut atau tampon dengan kapasitas paling kecil atau regular.
  • Gunakan tampon hanya untuk waktu-waktu pendek yang diperlukan dan gunakan pembalut ketika tidur.
  • Jangan menggunakannya lebih dari 8 jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com