Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Tidur Tak Teratur Sebabkan Sindrom Metabolik

Kompas.com - 03/07/2019, 13:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesibukan yang menggunung sering membuat kita mengabaikan kebutuhan tubuh untuk tidur. Untuk mengimbanginya, biasanya orang memanfaatkan akhir pekan dengan tidur sepanjang hari.

Ternyata hal ini berdampak kurang baik pada kesehatan.

Menurut riset yang diterbitkan dalam Diabetes Care, jadwal tidur yang tidak teratur akan meningkatkan risiko kelainan metabolisme.

Untuk membuktikan hal ini, peneliti melakukan dua penelitian. Riset pertama dilakukan dengan merekrut 2.000 peserta untuk menganalisis apakah jadwal tidur yang tak teratur mempengaruhi metabolisme mereka.

Sindrom metabolik merupakan kondisi kesehatan yang meliputi hipertensi, kolesterol tinggi, perut buncit, gula darah tinggi. Kondisi tersebut meningkatkan risiko stroke, serangan jantung dan diabetes tipe 2.

Prosedur kedua dilakukan dengan merekrut 900 orang yang tak mengalami sindrom metabolik untuk melihat pengaruh kualitas tidur terhadap pengembangan risiko tersebut.

Peneliti menganalisis pola tidur peserta selama tujuh hari untuk mengetahui pola tidur mereka.

Ketika menganalisis pola tidur kelompok pertama, periset menemukan orang yang memiliki variabilitas tidur  satu sampai satu setengah jam, 27 persen lebih mungkin untuk mengalami sindrom metabolik daripada mereka yang memiliki variabilitas kurang dari satu jam.

Hal yang sama juga berlaku untuk kelompok ke dua, di mana setiap peningkatan satu jam variabilitas tidur meningkatkan risiko sindrom metabolik sebesar 27 persen.

Peneliti juga menemukan peningkatan risiko sindrom metabolik sebesar 23 persen ketika varibilitas tidur peserta sebesar satu jam terjadi saat mereka benar-benar tertidur.

Baca juga: Anak Tidur Siang di Sekolah, Lebih Bahagia dan Cerdas

Menurut pemimpin riset Tianyi Huang, orang dengan pola tidur tidak teratur juga lebih mungkin untuk memiliki kelainan metabolisme seperti rendahnya tingkat kolesterol HDL, lingkar pinggang yang lebih tinggi, tekanan darah, trigliserida total, dan kadar glukosa puasa.

Lantas, mengapa jam tidur yang bervariasi atau tidak teratur menyebabkan kelainan pada metabolisme?

Sebagian besar proses metabolisme bekerja berdasarkan ritme sirkadian. Proses metabolisme juga bekerja secara berbeda ketika kita tidur dan terjaga.

Agar metabolisme berfungsi normal, kta harus benar-benar mengikuti jam biologis tubuh.

"Tidur adalah hal penting untuk menyesuaikan semua proses metabolisme ini dan membuat waktu metabolisme berjalan tepat waktu," kata Huang.

Huang menambahkan, tidur teratur juga akan menentukan perilaku lainnya, seperti kapan harus sarapan, kapan harus bekerja, berolahraga, dan bersantai, kebiasana mengudap camilan di malam hari.

"Tidur dapat memengaruhi kesehatan metabolisme melalui pengaruh perilaku ini," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com