Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Suka Merengek? 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Kompas.com - 03/07/2019, 13:45 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Penelitian menunjukkan, bahwa setiap orang akan merasakan rengekan, terutama ketika anak-anak mereka berusia dua dan empat tahun. Rengekan yang terdengar sangat menjengkelkan dengan suara tangisan mengganggu.

Anak-anak merengek umumnya untuk mendapatkan perhatian orangtua mereka. Namun, sebagai manusia biasa, tak jarang orangtua bereaksi dengan kemarahan.

Sebelum menanggapi rengekan dengan kesal, ada baiknya orangtua mengingat kembali alasan mendasar yang menyebabkan anak merengek dan apa yang ingin mereka capai dengan rengekan itu.

 

1. Anak-anak merengek mungkin karena mereka membutuhkan bantuan Anda

Dr. Jessica Michaelson mengatakan, bahwa salah satu alasan utama mengapa anak merengek adalah karena mereka kelelahan dan membutuhkan bantuan Anda.

Menurutnya,ada kalanya melalui rengekan, anak-anak ingin memberi tahu orangtuanya, “Aku tak bisa melakukan lebih besar dari ini, tolong urus aku seperti saat aku masih bayi.”

Ketika anak-anak stres, lapar, atau lelah, suara manis mereka akan berubah menjadi nada tinggi menuntut kebutuhannya, seperti makan atau tidur dipenuhi saat itu juga.

Para peneliti telah menemukan, bahwa orang lebih mendengarkan rengekan ketimbang berbicara biasa.

Coba lakukan: Ketika anak merengek, coba pikirkan ini, “Apakah anak ini leleah, lapar, haus, atau merasa tidak nyaman?” “Apakah hari ini terlalu melelahkan?’, “Apakah anak ini tidur terlambat semalam?” “Apakah ada yang membuat tidak nyaman perasaannya?”

Setelah itu hadapi rengekan dengan tenang, sambil mengingatkan diri Anda bahwa rengekan itu berarti ia membutuhkan kenyamanan yang mendesak. Anda bisa menawarkan diri untuk memeluknya atau mengambilkan air minum untuknya.

Baca juga: Seberapa Jauh Orangtua Boleh Beri Bantuan untuk Anak?

2. Anak-anak merengek karena mereka butuh lebih banyak waktu untuk bersama

Psikolog Becky Bailey berpendapat bahwa kadang-kadang merengek adalah sinyal bahwa seorang anak membutuhkan lebih banyak waktu untuk kelekatan dengan orangtuanya.

Ia berpendapat, jika anak-anak mulai merengek, mereka mungkin membutuhkan  fokus orangtuanya, seperti membaca buku bersama, memasak makanan, atau bermain bersama.

Senada dengan hal itu, peneliti John Gottman juga mengatakan, bahwa anak-anak mungkin membutuhkan tanggapan dari orangtuanya saat mereka memberi tawaran untuk hubungan emosional.

Ketika anak bertanya, “Maukah bermain denganku?” Sebagai orangtua, ada baiknya Anda segera meresponsnya, “Ya, mari kita bermain. Mama atau papa suka bermain denganmu.”

Penelitian juga menunjukkan, bahwa anak-anak merengek lebih banyak ketika lingkungan keluarga dalam kondisi negatif.

Dalam sebuah penelitian, ketika ibu menunjukkan hal-hal negatif, anak-anak cenderung lebih banyak bertengkar, dan ketika ayah menunjukkan lebih banyak hal negatif, anak-anak cenderung merengek dan menangis lebih banyak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com