Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2019, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber NYPost

KOMPAS.com - Teknik tie-dye atau di Indonesia terkenal dengan sebutan "jumputan" belakangan ini memang menjadi tren. 

Teknik pewarnaan klasik yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu kembali memenuhi panggung peragaan busana. Bahkan, rumah mode sekelas Prada pun mulai memproduksinya.

Walau tye-dye lebih populer dengan warna-warna cerah, sebenarnya teknik pewarnaan kain ini memiliki banyak varian dengan hasil yang dramatis. Yang menarik, kita pun bisa membuatnya sendiri di rumah.

Seniman dari Brookylin, Ruth Moskell, berbagai tips untuk membuat kreasi tie-dye dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan.

Yang pertama disiapkan adalah kain putih polos dengan bahan dasar katun 100 persen. Jangan gunakan pakaian dengan bahan campuran poliester karena tak dapat menyerap warna dengan sempurna.

Setelah itu, siapkan soda abu atau natrium karbonat yang mirip dengan soda kue dan bisa kita dapatkan di berbagai toko kerajinan.

Lalu, campurkan soda abu dan air, rendam baju sekitar 20 menit. Kemudian, remas baju agar tidak terlalu basah.

Merendam pakaian dalam soda abu harus dilakukan. Menurut Moskell, langkah ini sangat membantu agar warna menempel permanen dalam kain.

"Ini membantu molekul pewarna terikat secara permanen ke serat kain," katanya.

Setelah itu, gunakan karet gelang, kantong plastik zipper dan kain penutup yang lebar dan tebal agar pewarna tidak mengotori lantai atau perabotan sekitar.

Setelah semua langkah itu kita lakukan, hal selanjutnya adalah proses pewarnaan. Berikut tahapan mewarnai dengan teknik tie-dye:

1. Pilih warna yang kontras

Tutupi meja atau permukaan yang akan dipakai agar terlindung dari warna yang meluber.

Agar pewarnaan tidak berantakan, Moskell menyarankan untuk mencampur pewarna bubuk dengan air dalam botol plastik.

Pilihlan  warna yang kontras, campurkan warna seperti merah dan hijau, kuning dan ungu, atau biru dan oranye, yang bisa berubah menjadi cokelat tua.

2. Jepit dan putar

Untuk membuat motif pusaran, mulailah dengan kaus yang telah diletakkan di atas permukaan tertutup dan tanpa lipatan.

Jepit bagian tengah kaus dengan tangan yang kuat lalu putar kain searah jarum jam, seperti kita memegang tombol.

Lalu bentuk lipatan melingkar untuk membuat pola. Terus putar sampai seluruh kemeja berbentuk bulatan spiral yang rapi.

Ikat kaus dengan karet untuk memudahkan proses pewarnaan.Nypost Ikat kaus dengan karet untuk memudahkan proses pewarnaan.

3. Ikat dengan erat

Ambil tiga karet gelang untuk membantu bentuk lipatan tetap terjaga. Ikat kaus dengan tiga karet yang membentuk potongan di bagian tengah sehingga membagi kaus dalam enam bagian berbentuk segitiga.

Mewarnai bahan kaus dengan teknik tye dye.Nypost Mewarnai bahan kaus dengan teknik tye dye.

4. Warnai

Persiapkan wadah atau rak plastik supaya cairan pewarna tidak menetes ke mana-mana. Jika menggunakan sarung tangan karet, semprotkan pewarna langsung ke kain dalam tiga bagian, sehingga masing-masing warna bisa dipakai untuk dua dari enam bagian. 

Untuk warna yang cantik dan konsisten, Moskell mengatakan penting untuk berhati-hati saat mengoleskan pewarna ke kedua sisi kemeja, dan kerjakan juga di bagian lipatan spiral.

5. Diamkan dalam kantung zipper

Untuk memastikan warna benar-benar melekat, masukkan kemeja ke dalam kantong zipper yang tertutup rapat, dan biarkan selama setidaknya empat jam. Mendiamkannya hingga semalaman akan memberikan hasil yang lebih baik. 

6. Cuci dan jemur

Moskell mengatakan perlu tiga kali pembilasan untuk mengeluarkan pewarna yang tidak melekat ke serat kain.

Pastikan gunakan sarung tangan karet saat membilasnnya. Tanpa melepas karet gelang, letakkan kaus di bawah air dingin sampai warna yang berlebihan itu benar-benar bersih.

Ulangi dengan air hangat, dan kemudian bilas kembali dengan air panas. Setelah itu, lepas karet dan motif yang kita inginkan pun terbentuk sempurna.

Sebelum memakainya, cuci dengan air panas di mesin dan pisahkan dari pakaian lainnya. Masukkan ke dalam pengering untuk mengunci warna lebih lanjut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NYPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com