Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2019, 07:29 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Menurut riset terbaru, otak manusia memang sangat haus informasi. Kondisi itu memicu kebiasaan tidak sehat sehingga kita sering mencari informasi secara acak.

Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang penuh rasa ingin tahu. Secara konsisten kita mencari hal baru, mengeksplorasi, dan mencoba memahami.

Walau begitu, rasa ingin tahu ternyata tak selalu berdampak baik. Ungkapan populer, “Rasa ingin tahu membunuh kucing” menunjukkan pada kita bahwa kebutuhan untuk mengetahui informasi juga bisa membahayakan.

Manusia modern punya dorongan besar untuk mencari informasi. Ada rasa takut ketinggalan berita, takut tidak “update”. Kita pun dengan rakus melahap semua informasi yang masuk, termasuk dari media sosial atau pun grup percakapan yang tak akurat.

Perasaan tidak pernah puas dengan informasi ini merupakan sifat alami otak manusia.

Dalam penelitian terbaru yang dilakukan tim dari Universitas California, Berkeley, ditemukan bahwa pencarian sebuah informasi memiliki kode saraf yang sama seperti pencarian uang.

“Bagi otak, informasi seperti sebuah hadiah, walau belum tentu akan berguna,” kata salah satu peneliti, Ming Hsy, Ph.D.

Ia mengatakan, informasi yang berlebihan seperti halnya junk food yang mengandung kalori kosong. Otak juga sering menilai berlebihan sebuah informasi, membuat kita merasa lebih baik namun sebenarnya info itu tidak berguna.

“Cara otak kita merespon sebuah ‘hadiah’ adalah alasan mengapa orang senang dengan hal-hal clickbait di internet,” katanya.

Rasa haus akan informasi ini sebenarnya merupakan bagian dari evolusi manusia yang mencari informasi untuk memaksimalkan kemungkinan bertahan hidup.

Sayangnya, kemudahan mengakses informasi (termasuk yang tidak benar) membuat manusia modern kelebihan.

Baca juga: Waspadai 5 Ciri Berita Hoaks 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com