Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Max 1 "4th of July", Sentuh Angka Rp 35,3 Juta hingga Sindiran Komunis

Kompas.com - 05/07/2019, 10:10 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Beberapa waktu lalu, Nike telah menarik pemasaran produk sneaker kontroversial Air Max 1 USA yang berhias “Betsy Ross flag”, baik dari aplikasi maupun website mereka. 

Namun, pada Selasa pagi waktu Amerika Serikat, sepatu tersebut masih dapat ditemukan di situs lelang sneaker ternama StockX.

CEO StockX CEO Scott Cutler melalui akun Twitter-nya pada Selasa sore (2/7/2019) baru mengumumkan penarikan sneaker Air Max 1 USA dari situs mereka. 

Setelah Nike menarik sneakers Air Max 1 "Fourth of July", harga resale sepasang sepatu kontroversial tersebut justru naik drastis.

Dilansir laman Hypebeast, harga sneakers yang semula 120 dolar AS atau Rp 1,6 juta, kemudian melejit hingga 2500 dolar AS atau Rp 35,3 juta di StockX.

Tentu saja, alasannya karena barang tersebut tiba-tiba menjadi produk langka yang sulit ditemukan di tempat lain.

Tercatat, sudah ada 67 pasang Air Max 1 "Fourth of July" yang terjual melalui StockX, dan kemudian dihapus.

CEO StockX Scott Cutler mengungkapkan penjualan sneakers tersebut tidak selaras dengan prinsip-prinsip nilai perusahannya.

Baca juga: Nike Air Max 1 USA Kontroversial Ditarik dari Pasar, Harga Meroket

Sepatu "Fourth of July" menuai kontroversi karena berisiko memicu simbol rasisme, sebab menggunakan bendera Amerika Serikat lama, tepat ketika era perbudakan masih menonjol di negara tersebut.

Bendera yang diberi nama "Betsy Ross Flag" tersebut menampilkan 13 bintang putih dalam sebuah lingkaran, plus digunakan oleh kelompok sayap kanan sebagai simbol perjuangan.

"Nike memilih untuk tidak merilis Air Max 1 Quick Strike Fourth of July karena menampilkan versi lama bendera Amerika Serikat," kata juru bicara Nike kepada CNBC.

Disindir Donald Trump Jr

Mocked-up image of a Nike Roshe Donald Trump Jr Mocked-up image of a Nike Roshe

Keputusan untuk menarik sneakers tersebut menuai sindiran dari Trump Jr.

Dilansir laman Highsnobiety, lewat akun Twitter, ia menulis, "Jika Betsy Ross Flag, bendera Revolusi Amerika, terlalu ofensif untuk Nike peringati 4 Juli, mungkin Nike harus pergi dengan ini ... tampaknya lebih sejalan dengan pandangan mereka."

Gambar yang terlampir adalah mocked-up image dari Nike Roshe yang dihiasi palu dan arit khas Uni Soviet, dengan Swoosh yang menggantikan sabit.

Palu dan arit adalah simbol komunisme di seluruh dunia pada abad ke-20, tepat ketika AS dan sekutunya mengobarkan Perang Dingin melawan Uni Soviet dan dunia komunis.

Baca juga: Nike Air Max 97 Kini Bisa Dibikin Sesuai Selera Konsumen...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com