Sebaliknya, memahami dari mana perasaan ini berasal dapat membantu kita untuk move on dan melupakan kenangan bersama mantan.
Penelitian yang dilakukan ahli saraf dari University Columbia juga membuktikan, otak memproses kandasnya jalinan asmara di wilayah yang sama dengan rasa sakit fisik.
Namun, bukan berarti putus cinta menyebabkan rasa sakit fisik yang sebenarnya. Sebaliknya, otak memberi sinyal keduanya adalah peristiwa penting yang harus diperhatikan.
Menyadari jika pikiran dan perasaan ini adalah hal normal juga sangat membantu.
Bagaimanapun juga, bahan kimia ini akan berkurang seiring berjalannya waktu. Jadi, rasa kehilangan itu hanya bersifat sementara.
Cobalah menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga. Bergabung dengan komunitas dan orang-orang yang kita cintai juga akan membantu kita untuk move on.
Saat bersama banyak orang yang memberi dukungan, otak akan menghasilkan lebih banyak opioid, horman yang aka membuat kita merasa baik.
Jadi, hindarilah menyendiri atau merenungi nasib saat kita baru saja mengalami momen putus cinta. Coblah untuk menghilangkan rasa kesal yang masih mengendap di hati dan pikiran kita.
Sadarilah semua yang kita rasakan adalah hal yang normal dan hanya bersifat sementara. Dengan cara ini, kita akan lebih mudah untuk move on dan menemukan tambatan hati yang baru.
Baca juga: 9 Cara Hadapi Kenyataan Si Mantan yang Sudah Move On
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.