Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Daging yang Sebaiknya Dibatasi Konsumsinya

Kompas.com - 05/07/2019, 19:12 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Walau pola makan vegan diklaim lebih baik untuk tubuh, namun penyuka daging tetap tidak bisa melepas kebiasaan konsumsi bahan makanan ini karena rasanya lebih nikmat.

Daging, terutama daging merah, memang terlanjur memiliki stempel jelek bagi kesehatan. Beberapa penelitian juga mengaitkan konsumsi daging merah dengan peningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, hingga stroke.

Dokter spesialis jantung Nieca Goldberg mengatakan, daging pada dasarnya adalah sumber nutrisi yang baik.

Daging sapi, babi, dan domba, mengandung vitamin A, B, D, dan K, serta tembaga, kromium, asam folat, zat besi, magnesium, kalium, selenium, dan seng.

"Selain nutrisi ini, daging adalah sumber protein dan vitamin B12 yang baik," kata Samantha Nazareth, dokter ahli penyakit dalam dan pencernaan.

Pakar nutrisi Kriss Sollid mengatakan, daging merah padat nutrisi dan mengandung riboflavin, fosfor kolin, dan niasin.

Semua nutrisi tersebut memiliki manfaat kesehatan khusus. Menurut Sollid, vitamin B12 sangat penting untuk metabolisme, jantung, saraf, dan kesehatan otot.

Selain itu, zat besi yang ditemukan dalam makanan nabati dan hewani adalah kunci untuk metabolisme dan kesehatan jantung.

Zat besi dari protein hewani juga lebih mudah diserap tubuh manusia. Bahkan, konsumsi daging membantu proses penyerapan dari makanan nabati.

Beberapa penelitian juga menunjukkan ada manfaat lain dari diet protein tinggi yang mencakup daging, seperti peningkatan metabolisme, tulang yang kuat dan pemeliharaan massa otot.

Baca juga: Daging Ayam Lebih Aman untuk Kadar Kolesterol?

Efek buruk

Menurut dokter bedah Mir Ali, konsumsi daging, terutama daging merah, akhir-akhir ini menjadi topik penelitian yang hangat karena efek negatifnya pada penyakit tidak menular seperti kanker dan jantung.

Semua risiko tersebut disebabkan oleh kadar lemak jenuh dan kolesterol tinggi, serta senyawa karsinogenik yang terbentuk saat proses pengolahan dengan suhu tinggi.

"Selain itu, L-karnitin dalam daging merah menyebabkan penumpukan plak di arteri," kata Ali. Namun, temuan ini masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut.

Daging olahan, seperti sosis atau bacon, yang diklaim tak sehat biasanya dimasak dengan cara pengasinan, pengawetan, fermentasi, pengasapan atau proses lain yang meningkatkan cita rasa atau meningkatkan pengawetan.

Baca juga: 5 Cara Melawan Kecanduan Garam dan Gula

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com