Efek buruk
Menurut dokter bedah Mir Ali, konsumsi daging, terutama daging merah, akhir-akhir ini menjadi topik penelitian yang hangat karena efek negatifnya pada penyakit tidak menular seperti kanker dan jantung.
Semua risiko tersebut disebabkan oleh kadar lemak jenuh dan kolesterol tinggi, serta senyawa karsinogenik yang terbentuk saat proses pengolahan dengan suhu tinggi.
"Selain itu, L-karnitin dalam daging merah menyebabkan penumpukan plak di arteri," kata Ali. Namun, temuan ini masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut.
Daging olahan, seperti sosis atau bacon, yang diklaim tak sehat biasanya dimasak dengan cara pengasinan, pengawetan, fermentasi, pengasapan atau proses lain yang meningkatkan cita rasa atau meningkatkan pengawetan.
Baca juga: 5 Cara Melawan Kecanduan Garam dan Gula
Kadar garam dan lemak jenuh yang tinggi menjadikan daging olahan sebagai salah satu makanan terburuk.
"Garam dan lemak jenuh meningkatkan kolesterol dan tekanan darah tinggi, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke," kata Goldberg.
Apalagi, pada tahun 2015 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan daging olahan sebagai karsinogen kelompok satu karena memicu kanker kolorektal.
Daging merah, secara umum — seperti daging sapi, babi, dan domba — berada dalam masuk dalam kategori nomor dua.
Untuk menjaga kesehatan, disarankan untuk menghindari lemak jenuh atau setidaknya membatasinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.