KOMPAS.com - Anjuran makan tiga kali sehari demi memenuhi rasa lapar atau mengisi energi tubuh sudah sering kita dengar. Namun, ada juga pendapat yang menyebut sebenarnya makan lebih sering justru lebih bagus.
Makan dalam jumlah kecil tapi sering (sekitar 6 kali sehari) akan membuat metabolisme tubuh membakar kalori lebih tinggi dan membantu menurunkan berat badan.
Riset membuktikan, makan enam kali walau porsinya kecil justru akan menyebabkan obesitas. Tetapi, setiap orang memiliki sistem tubuh yang berbeda. Jadi, apa yang berlaku untuk satu orang belum tentu sama untuk orang lain.
Dalam survei dari American Heart Association and Aramar, 60 persen pekerja Amerika yang makan siang saat hari kerja sangat peduli dengan menu makan siang yang sehat.
Rencana realistis
Menurut psikolog klinis Dr Dara Bushman, penurunan berat badan terjadi jika pola makan yang kita lakukan realistis atau sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan kita.
Misalnya, jika kita bekerja selama 12 jam, tentu bukan hal yang realistis jika kita makan setiap dua jam.
Baca juga: Pola Makan yang Buruk Bisa Sebabkan Kematian
Bushman menyarankan kita untuk lebih memperhatikan pola makan serta mencatat tujuan apa yang ingin kita capai dengan menerapkan pola makan tersebut.
“Lihatlah dirimu seolah-olah kamu sudah kehilangan berat badan, bagaimana penampilan dan perasaanmu. Gambarkan sejelas mungkin,” ucap dia.
Ia mengatakan, hanya kitalah yang tahu apa yang terbaik untuk tubuh kita sendiri demi menentukan frekuensi makan yang harus kita terapkan dalam sehari-hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.