Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Buang Plastik Bungkus Masker, Sumbangkan untuk Diolah Jadi Minyak Bakar!

Kompas.com - 08/07/2019, 13:20 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sheet mask atau masker berbentuk lembaran saat ini banyak digunakan.

Meski terbilang praktis, bungkus sheet mask termasuk dalam jenis plastik yang sukar terurai karena memiliki beberapa lapisan atau dikenal multilayer.

Oleh karena itu, sebuah perusahaan teknologi pengolahan limbah berbasis riset, Guna Olah Limbah (GO Limbah) mengajak masyarakat untuk mengumpulkan bungkus sheet mask yang kemudian diolah menghasilkan minyak bakar.

Pengumpulan limbah bekas bungkus sheet mask ini mulai dilakukan pada Jumat (5/7/2019).

CEO GO Limbah, Archie Satya Nugroho mengatakan, ide awal untuk mengolah bungkus sheet mask karena ia penasaran dengan produk sheet mask yang digunakan saat ini.

"Seingat saya, zaman dulu orang kalau maskeran bahannya pakai cream atau sejenisnya. Model sekarang simpel sekali, terus penasaran lihat bungkusnya ternyata plastik multilayer," ujar Archie saat dihubungi Kompas.com pada Senin (8/7/2019).

Kemudian, Archie mengaku berinisiatif untuk mengurangi limbah dari bungkus sheet mask.

Menurut dia, pada bungkus sheet mask terdapat bahan mengkilat atau aluminium yang biasa ditambahkan pada kemasan yang ingin produknya memiliki daya tahan yang lama.

"Untuk mengubah plastik multilayer agar menjadi minyak bakar dan aluminium menggunakan proses pirolisis, butuh waktu 2-3 jam," ujar Archie.

Archie mengatakan, pirolisis merupakan proses mengembalikan plastik menjadi wujud awal, yakni minyak bumi.

"Prosesnya sendiri itu ada reaktor, plastiknya dimasukkan dalam reaktor, kemudian dengan dipanaskan dengan proses yang tidak melibatkan oksigen dengan temperatur sekitar 450-500 derajat celcius," ujar Archie.

Setelah dipanaskan, plastik tersebut menguap dan saat penguapan itu dilanjutkan proses kondensasi atau pendinginan.

Tujuannya, menghasilkan uap menjadi wujud cair berupa minyak.

"Nah cairan itulah yang menjadi minyak bakar, tapi karena pada bungkus sheet mask ada kandungan aluminium, maka aluminium itu otomatis terpisah dengan plastiknya tersebut. Sebab, temperatur titik lebur aluminium lebih tinggi. Jadi bentuknya masih wujud padat," ujar Archie.

Ditargetkan terkumpul 50 kilogram

Meski pengumpulan telah dibuka sejak pekan lalu, menurut Archie, hingga saat ini belum ada bungkus sheet mask yang diterima di workshop-nya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com