Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2019, 19:18 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber menshealth

Untuk meningkatkan pertumbuhan mikroba yang membuat senyawa baik, konsumsi makanan alami.

Menurut Knight, kebanyakan mereka yang menderita obesitas sedikit mengonsumsi makanan berserat.

“Setiap tanaman memiliki kandungan seratnya sendiri, dengan struktur kimia dan mikroba berbeda yang memecahnya,” ucap dia.

Oleh karena itu, kita harus makan serat setidaknya 30 gram per hari.

Makanan kaya serat seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh terkait dengan peningkatan asam lemak rantai pendek, yang dapat mengurangi risiko peradangan dan masalah metabolisme.

Dalam satu studi, setiap sepuluh gram peningkatan asupan serat harian menyebabkan penurunan 3,7 persen lemak visceral.

Baca juga: Cegah Penyakit Kronis dengan Perbanyak Konsumsi Gandum Utuh

4. Ubah sifat lemak

Tidak semua lemak tubuh berbahaya. Lemak visceral adalah lemak putih — jenis lemak yang terkait dengan metabolisme tidak sehat.

Di sisi lain, tubuh memiliki lemak coklat yang mampu membakar kalori dan membantu tubuh menghasilkan panas.

"Sayangnya, jumlah lemak coklat dalam tubuh manusia tidak begitu banyak dan berkurang seiring bertambahnya usia," kata Dr. Cohen.

Penelitian terdahulu juga menunjukkan bahwa saat tubuh mengalami kenaikan berat badan, kita secara aktif mengganti lemak coklat yang sehat menjadi lemak putih yang tidak sehat.

Peneliti telah menemukan jenis lemak ketiga yang disebut lemak krem yang dapat diaktifkan sehingga juga mampu membantu pembakaran lemak.

Menurut Dr Cohen, lemak krem cenderung tersimpan dalam lemak subkutan, yang mungkin menjadi alasan mengapa lemak subkutan relatif jinak dan bahkan mungkin melindungi.

Tubuh manusia telah memiliki cara alami untuk membuat lemak krem. Penelitian baru menunjukkan kita dapat membentuk lemak krem dengan menurunkan suhu lingkungan sekitar.

Suhu dingin dapat mengaktifkan lemak krem untuk membuat kita tetap hangat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com