KOMPAS.com - Banyak beraktivitas di bawah sinar matahari langsung, bisa membuat kulit terbakar.
Apalagi, jika kita pergi ke luar ruangan tanpa menggunakan tabir surya terlebih dahulu.
Meski terdengar seperti masalah kulit kecil, namun terbakar matahari membuat kulit yang terpapar terasa sakit dan bisa berbahaya.
Paparan sinar matahari adalah penyebab penuaan kulit nomor satu.
Kulit terbakar matahari juga bisa meningkatkan risiko melanoma (kanker kulit akut) sebanyak dua kali lipat.
Cara terbaik menghindarinya adalah menggunakan tabir surya sepanjang waktu dengan formula yang tepat.
Baca juga: Manfaat Gel Aloe Vera, Rawat Kulit dari Wajah Hingga Kaki
Namun, jika kulit sudah terlanjur terbakar, apa tahap berikutnya yang harus dilakukan?
Dermatolog Dr. Anjali Mahto menjelaskan, kulit yang terbakar matahari menyebabkan kerusakan langsung terhadap DNA.
Kondisi ini menyebabkan peradangan dan matinya sel-sel kulit. Kulit kemudian akan terasa panas, memerah, lunak, memar, hingga lecet.
"Efek tersebut biasanya muncul setelah dua hingga enam jam setelah terpapar sinar matahari, dan puncaknya pada 12-20 jam kemudian," kata dia.
Baca juga: Adidas Stan Smith, Mewah dengan Pola Kulit Ular Piton Bertekstur
Pakar kulit yang sudah tujuh tahun bekerja di klinik tahi lalat pribadi, Dr. Anita Sturnham menjelaskan, penting untuk melakukan penanganan segera ketika tanda-tanda kulit memerah sudah muncul.
Demi menghilangkan rasa panas karena terbakar, kita perlu mendinginkan kulit terlebih dahulu.