Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusui Anak Kembar, Ini 4 Hal yang Harus Anda Ketahui

Kompas.com - 09/07/2019, 15:07 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Keresahan soal kecukupan Air Susu Ibu (ASI) biasanya menghinggapi ibu yang baru menjalani persalinan.

ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi yang bisa didapatkan dari tubuh sang ibu. Kandungan yang ada di dalamnya bahkan tidak dapat dikalahkan oleh produk makanan apa pun.

Akan tetapi, tak semua ibu lancar menjalani proses menyusui. Hal ini kemudian bisa menjadi momok bagi para baru, tak terkecuali yang dikaruniai anak kembar.

Beragam pertanyaan pasti terlintas di benak sang ibu apakah dia bisa memberikan ASI secara maksimal untuk buah hati kembarnya.

Baca juga: Ibu Menyusui Wajib Perhatikan Asupan Nutrisi

Wakil Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Farahdibha Tenrilemba menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diketahui para ibu dalam menyusui bayinya.

Berikut 4 hal yang perlu Anda ketahui, tak hanya untuk ibu menyusui, tetapi juga orang-orang di sekitarnya yang turut menentukan keberhasilan menyusui:

1. ASI pasti cukup

Para ibu tidak perlu khawatir apakah produksi ASI-nya cukup untuk membuat anak-anak kembarnya mendapatkan asupan terbaik.

Farahdibha, yang biasa disapa Dibha, mengatakan, hal ini karena banyak sedikitnya ASI akan berkorelasi positif dengan sering tidaknya si ibu menyusui anaknya.

“ASI itu cara bekerjanya adalah semakin sering dikeluarkan, semakin banyak produksinya,” kata Dibha saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/7/2019) pagi.

Baca juga: Sudah Lengkapkah Peralatan Menyusui Ibu Sebelum Kembali ke Kantor?

Jadi, lanjut dia, berapa pun kebutuhannya, ASI akan selalu terpenuhi jika ibu selalu menyusukan ASI-nya kepada sang anak.

“Yang harus dilakukan oleh ibu bayi kembar dua, tiga, dan seterusnya, itu adalah menyusui lah sesering mungkin,” ujar Dibha.

Untuk mengetahui apakah asupan ASI untuk si bayi tercukupi, Dibha menyebutkan, salah satunya dari frekuensi buang air kecil, BAB, dan peningkatan berat badan yang dapat dilihat secara berkala.

2. Bantuan asistensi

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Mengurus dua bayi sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi ibu. Oleh karena itu, diperlukan dampingan dari orang-orang sekitarnya, terutama keluar, termasuk dalam proses menyusui.

“Sangat diperlukan peran daripada caretaker, siapa pun itu, mulai dari suami, orang di rumah mulai dari ibu, mertua, yang bisa memegang satu bayi ketika si ibu sedang menyusui bayi yang satu lagi,” ujar Dibha.

Baca juga: ASI Tidak Keluar, Ibu Menyusui Butuh Dukungan, Bukan Tekanan

Jika si ibu tengah menyusui salah satu bayi, otomatis bayi yang lain harus ada di bawah pengawasan orang lain. Pada saat inilah, dukungan dan bantuan itu diperlukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com