KOMPAS.com - Sinar biru kembali menjadi topik utama setelah munculnya penemuan baru tentang gelombang pendek. Sebelumnya, para ilmuwan khawatir tentang adanya efek sinar biru dari gawai pada kualitas tidur.
Hasil penelitian sekarang menunjukkan kemungkinan ada lebih banyak risiko dari yang diperkirakan sebelumnya, terutama pada anak-anak.
Mengenal sinar biru
Sinar datang dalam warna-warna pelangi, dari merah ke ungu. Pada spektrum itu, setiap warna memiliki energi dan panjang gelombang berbeda.
Di satu sisi, ada sinar merah dengan panjang gelombang lebih panjang dan tingkat energy lebih rendah. Di sisi lain, ada sinar biru dengan panjang gelombang lebih pendek dan lebih banyak energi.
Meski tak ada satu sinar yang baik atau buruk, ada pro dan kontra terhadap sebagian besar warna sinar pada spektrum, termasuk sinar biru – yang berlebihan, atau paparan sinar yang salah di waktu yang salah, dapat memiliki efek jangka panjang pada kesehatan.
Baca juga: Sinar Biru pada Ponsel Disebut Picu Risiko Kanker
Paparan sinar biru pada manusia memang bisa berasal dari berbagai sumber. Terlalu sering menggunakan perangkat yang memancarkan sinar biru, seperti ponsel dan tablet, bisa mendapatkan paparan lebih banyak dari sebelumnya.
Robert Weinstock dari Dewan Penasihat Kesehatan Eyesafe Vision mengatakan, bahwa mata anak-anak sangat rentan, karena kurangnya penyaringan alami.
Lensa pada mata anak-anak masih transparan dan jernih, tidak seperti mata orang dewasa yang semakin tebal, karena katarak berkembang secara alami seiring waktu.
Selain itu, anak-anak dan remaja lebih berisiko terkena paparan sinar biru, karena biasanya mereka menggunakan gawai dalam jarak yang terlalu dekat dengan mata.
Baca juga: Kecanduan Gadget dan Game Online Itu Nyata
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.