Umumnya, seseorang didiagnosis menderita epilepsi jika mengalami dua kejang tanpa sebab.
Masih menurut Epilepsy Foundation, kejang tersebut tidak disebabkan oleh faktor lain, seperti penghentian konsumsi alkohol atau anjloknya gula darah.
Biasanya, untuk membantu diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis, serta tes darah dan pemindaian otak.
Epilepsi dapat menjangkiti setiap orang segala usia, baik pria maupun wanita.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti trauma pada kepala, stroke, tumor otak, penyakit menular tertentu, atau kelainan elektrolit.
Demikian penjelasan koresponden medis ABC News, Dr. Jennifer Ashton.
Ashton pun menyebut, ada orang-orang yang memang dilahirkan dengan epilepsi.
Epilepsi paling sering diobati dengan obat anti-kejang, yang diminum secara berkala.
Orang dewasa dan anak-anak dapat menghentikan pengobatan, setelah dua tahun atau lebih tak mendapat serangan kejang.