Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

#Sambatadalah Trending di Twitter, Mengapa Banyak Orang Suka Mengeluh?

Kompas.com - 11/07/2019, 12:48 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengeluh atau sambat kerap diasosiakan dengan kegiatan negatif yang sama sekali tidak berguna.

Jujur saja, kita semua pasti pernah melakukan yang namanya sambat. Hari ini saja, tepatnya tanggal 11 Juli 2019 pukul 11 WIB, sudah terhitung 3.000 orang lebih yang sambat di Twitter hingga hastag #Sambatadalah menjadi trending topic di Indonesia.

"#SambatAdalah caraku meluapkan emosi," tulis seorang pengguna Twitter.

Bahkan, salah satu netizen pun mengklaim sambat sebagai kegiatan yang asyik dilakukan.

Lantas, pakah sambat adalah kecenderungan alamiah seorang manusia saat melihat hal yang dianggap salah? Lalu, apakah sambat sebenarnya memiliki manfaat?

Baca juga: Tips Mudah Mengurangi Kebiasaan Suka Mengeluh

Penelitian telah menunjukkan, mengeluh, ketika dilakukan dengan benar, juga dapat memiliki keuntungan psikologis.

"Mengeluh memungkinkan kita mencapai hasil yang diinginkan seperti simpati dan perhatian," kata Robin Kowalski, seorang profesor psikologi di Clemson University.

"Semua orang pasti pernah mengeluh," tambahnya.

Riset yang dilakukan Kowalski dalam Journal of Social Psychology juga telah membuktikannya.

Menurut riset, mereka yang mengeluh dengan harapan mencapai hasil tertentu, cenderung lebih bahagia daripada mereka yang hanya mereka yang menyimpan "unek-unek" tersebut dalam hatinya.

Baca juga: Suka Mengeluh di Media Sosial? Anda Mungkin Mengidap Gangguan Ini

Psikoterapis Tina Gilbertson mengatakan, seseorang yang mengeluh bukan berarti mereka tak mampu menjadi positif.

Mereka hanya merasa sangat tertekan dengan semua emosi yang ada dalam dirinya, sehingga harus meluapkannya untuk mendapatkan perhatian orang lain.

Mengeluh dianggap hanya memberi pikiran negatif dalam hidup kita. Nyatanya, mengeluh juga bisa memberi efek katarsis atau sebagai media untuk menyalurkan emosi yang terpendam.

Psikolog Barbara Held juga menyarankan, agar kita tidak menahan keluhan karena berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental kita.

"Sangat penting untuk belajar bagaimana memberi tahu teman dan keluarga ketika Anda kesal," katanya.

Baca juga: 7 Cara Berhenti Mengeluh Agar Lebih Bahagia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com