Ketika pertama kali dipasarkan di AS pada bulan Mei lalu, arloji dengan cangkang stainless steel berdiameter 38mm ini dibanderol seharga 179 dollar AS, atau setara dengan Rp 2,5 juta.
Nah, dalam penjualan terbatas pertama di Indonesia, sore kemarin, arloji ini dipasarkan seharga Rp 3,5 juta.
"Ya maklum lah, untuk impor dan pajak-pajaknya kan di Indonesia, jadi ya harga jualnya di sini segitu," ungkap Christin.
Baca juga: Berburu Pernak-pernik Retro di Kemang Vintage Shop
Meski demikian, bukan tak mungkin varian ini bakal mengalami kenaikan harga di pasar reseller, mengingat produksi yang terbatas.
"Vintage itu soal selera dan supply yang limited," kata Kent Linardi, kolektor jam vintage dari Slice of Time, yang hadir dalam acara ini.
"Ada lack of supply dan demand yang tinggi," kata Kent.
Sementara kolektor lainnya, Edward Marbun dari Watch Hunting berpendapat, hal pertama yang harus dipastikan sebelum membeli jam vintage adalah selera.
"Pastiin, elu suka dulu," kata Edo -sapaan akrab Edward.
Dengan begitu, kata Edo, pertimbangan investasi bukan hal yang utama.
Sebab, tak ada orang yang bisa memprediksi, bahwa sebuah produk limited atau vintage bakal melambung harganya di kemudian hari.
"Ada kok mereka yang mengeluarkan limited, lalu harganya jadi naik tiga kali lipat. Tapi ada juga limited lain, yang sebenernya gak beda, harganya malah turun," cetusnya.
Lalu, akankah Q Timex manjadi salah satu barang buruan kolektor mengingat jumlahnya yang terbatas tadi?
Yang pasti, pasar Indonesia -kata Christin, baru akan kembali mendapatkan arloji Q Timex lagi pada bulan Oktober 2019, dan hanya 100an buah.
Kamu berminat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.