Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Gamelan Indonesia Iringi Lagu Yunani di Athena

Kompas.com - 12/07/2019, 16:41 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

ATHENA,KOMPAS.com - Mendengarkan lagu Indonesia dengan iringan gamelan mungkin sudah biasa di telinga kita. Namun, apa jadinya saat instrumen gamelan mengiringi lagu asing, seperti lagu Yunani?

Lagu Yunani berhasil berpadu dengan instrumen tradisional Indonesia saat Grup Tari Surya Gamelan tampil pada acara Malam Budaya Indonesia di Yunani pada Rabu (10/72019), yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Athena.

Acara kebudayaan itu diselenggarakan berkat kerjasama dengan Pemerintah Daerah Attica Yunani.

Lagu "Poios Moro Mou Poios" yang dipandu secara interaktif dengan penonton oleh koordinator musik Surya Gamelan, Suryanto, berhasil menghipnotis sekitar 200 penonton yang hadir.

Lagu "Poios Moro Mou Poios" berasal dari wilayah Cyclades Yunani, yang terkenal dengan pulau Santorini dan pulau Mykonos.

Baca juga: Ketika Seratusan Anak Muda Rayakan Tahun Baru dengan Parade Gamelan

Lagu tersebut bercerita mengenai kisah seorang kekasih yang mencurigai pasangannya telah menjalin hubungan dengan pria lain, dan memertanyakan kepada sang kekasih dengan siapa dia telah berlibur mengelilingi berbagai pulau.

Meski bercerita mengenai sepasang kekasih, lagu yang populer di kalangan masyarakat Yunani ini sering dinyanyikan pada acara bernuansa suka cita untuk menggambarkan Yunani sebagai negara kepulauan.

Dengan diiringi musik gamelan, lagu ini menjadi paduan yang unik pada kegiatan pengenalan budaya Indonesia tersebut.

Pada malam budaya tersebut, tim penari menampilkan tari Janger, tari Topeng telek dan tari Randa yang diiringi oleh instrumen gamelan.

Selain grup tari Surya Gamelan, Komunitas Masyarakat Indonesia di Yunani, yang bergabung dalam Ikatan Kerukunan Keluarga Masyarakat Indonesia di Yunani (IKKIY), juga ikut ambil bagian dalam pagelaran malam budaya tersebut dengan menampilkan tari Merak, tari Gambir Anom dan tari Tor-tor.

Baca juga: Solo Terpilih Jadi Kota Pertama Festival Gamelan Internasional

Penutupan Malam Budaya Indonesia di Yunani pada Rabu, 10 Juli 2019 Penutupan Malam Budaya Indonesia di Yunani pada Rabu, 10 Juli 2019

Acara ditutup dengan menari bersama dengan iringan tarian “Maumere” dari Kupang, diikuti oleh para peserta yang hadir termasuk Duta Besar Jepang untuk Yunani dan istri, perwakilan Duta Besar ASEAN di Yunani, Friends of Indonesia , juga Duta Besar RI untuk Yunani beserta istri.

Tim tari yang lebih menonjolkan instrumen musik Gamelan ini sebelumnya telah berhasil memukau masyarakat Yunani dan Warga Negara Asing di kota Ioaninna dan kota Aigio, Yunani, sejak tanggal 29 Juni 2019 hingga 8 Juli 2019.

Kehadiran tim tari dari Indonesia selalu ditunggu oleh masyarakat Yunani dan WNA pada berbagai festival Internasional yang diselenggarakan di Yunani.

Salah seorang penonton, Lydia Kanelli Kokkaliari, misalnya, mengaku selalu menanti penampilan tarian dan budaya Indonesia di Yunani.

Menurutnya, tarian dan budaya Indonesia tidak pernah membosankan dan selalu memberi kejutan dalam setiap penampilannya karena keanekaragaman dan keunikannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com