Kupon belanja mungkin nampak seperti alternatif penghematan. Namun, semua itu hanyalah iklan, yang terkadang juga tersedia untuk opsi termahal.
Sebuah studi belanja NYU tahun 2003 menemukan, pelanggan dengan kupon akhirnya menghabiskan rata-rata 228 dollar AS atau Rp 32.000 untuk sebuah item, sedangkan mereka yang tidak memiliki kupon memilih produk yang lebih murah rata-rata 2,07dollar AS atau Rp 29.000.
Menerut peneliti, pembelian produk mahal kemungkinan meningkat, ketika tersedia kupon penjualan untuk produk mahal.
Diskon selalu menggiurkan dan menarik banyak orang untuk membeli produk diskon tersebut. Padahal, harga produk saat tidak ada momen diskon pun sebenarnya tidak jauh berbeda.
Menurut analis riset Amy Noblin, cara mempromosikan diskon juga memengaruhi pembelian. Misalnya, barang yang didiskon dengan sistem "beli satu, diskon 50 persen" tentu terlihat lebih menggiurkan ketimbang "diskon 25 persen untuk semua item".
Baca juga: Fitur Baru Instagram Bisa Memperburuk Hobi Belanja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.