Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Risiko Infeksi Kulit dan Jamur dari Jins yang Tak Dicuci

Kompas.com - 14/07/2019, 23:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Berapa kali jins bisa dipakai sebelum dicuci di mesin cuci kerap menjadi perdebatan.

Beberapa orang berpendapat, menggunakan denim tiga kali sudah cukup jorok, sehingga perlu segera dicuci.

Namun ada pula orang-orang yang menilai denim baru butuh dicuci setelah 10 kali pakai.

Beberapa orang bahkan sangat jarang mencuci celana denimnya untuk menjaga kualitasnya, seperti CEO Levi's, Chip Burgh.

Baca juga: Celana Jins CEO Levis Chip Bergh Belum Dicuci Selama 10 Tahun

Sebetulnya, dengan mempertimbangkan bahwa tubuh kita menumpahkan lebih dari 3.000 sel setiap harinya, kita mungkin berpikir bahwa di bawah permukaan kulit pasti ada sesuatu yang menumpuk.

Jadi, perlu dilihat apakah ada penumpukan sel kulit mati dan bakteri bisa menimbulkan risiko kesehatan.

Lantas, berapa sering kita bisa mengenakan celana jins sebelum mencucinya?

Men's Health melakukan sebuah riset sederhana menggunakan polling Twitter.

Sekitar 63 persen pembaca mereka mengatakan celana jins setidaknya digunakan sebanyak empat kali sebelum dicuci.

Lalu, 37 persen lainnya mengklaim tidak pernah menggunakan celana jins lebih dari tiga kali sebelum dicuci.

Seorang pengguna Twitter mengatakan, satu kali penggunaan adalah jawaban yang paling benar. Terutama ,jika kita berpergian menggunakan transportasi publik.

Baca juga: Yuk, Kupas Tuntas soal Celana Jins, Benarkah Tak Perlu Dicuci?

Beberapa orang menilai, mencuci jins setelah beberapa kali penggunaan bisa menjaga ukuran dan bentuk jins tetap seperti aslinya.

Selain itu, kebanyakan orang menggunakan jins dalam durasi yang cukup panjang. Sebanyak 23 persennya mengakui menggunakan celana jins, setidaknya 10 kali sebelum dicuci.

Nah, apakah ada risiko kesehatan di balik itu?

Menggunakan jins lebih lebih dari 10 kali tanpa dicuci terdengar sangat jorok.

Meski begitu, instruktur di Departemen Dermatologi di Northweatern University Feinberg School of Medicine, Dr. Steve Xu, MD mengatakan, kemungkinan terkena infeksi bakteri sebetulnya sangat rendah.

"Kulit adalah dinding pelindung yang sangat baik dalam melawan bakteri," kata Xu.

Jadi, dalam kondisi sehat seharusnya kita tak khawatir jika tak terlalu sering mencuci celana jins.

Namun, Direktur Klinik dan Kosmetik Dermatologi di Stony Brook Medicine, Dr. Adrienne Haughton berpendapat sebaliknya.

Baca juga: 6 Jenis Infeksi yang Bisa Terjadi di Gym

Dia menyebut, ada kemungkinan kita mengalami gatal akibat pertumbuhan infeksi kulit karena jamur di area kemaluan.

"Banyak orang mengalami kutu air," kata dia.

Dia menyebut, jamur bisa tumbuh di area kemaluan dan berpindah ke celana jins yang digunakan.

Kemudian, jamur tersebut akan terus bertumbuh di celana yang tidak dicuci tadi.

"Jalan kaki dan bergerak biasa saja akan membuat jamur tersebut tumbuh," kata Haughton.

Orang-orang dengan eksim, luka terbuka, atau sekadar kulit kering juga berpotensi mengalami infeksi bakteri.

Hal yang lebih umum, minyak di celana bisa menyebabkan jerawat atau folikulitis.

Baca juga: Benarkan Memasukan Jins Ke Freezer Membuatnya Lebih Awet?

Jadi, seberapa sering harus mencuci celana jeans?

Menurut Haughton, tidak ada panduan medis yang merinci tentang seberapa sering celana jins harus dicuci. Ini amat bergantung pada preferensi individu.

Pada laman Esquire, pakar pembersihan Jolie Kerr merekomendasikan mencuci celana jins setiap 5-10 kali penggunaan.

Jika kamu benar-benar ingin menjaga usia denim, baliklah celana ketika mencuci dan cucilah menggunakan tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com